Thephrase.id - Wisata menggunakan jasa travel ke Thailand, Anda harus siap-siap dengan tiga lokasi yang wajib didatangi pelancong. Ketiganya bukan tempat populer layaknya pusat perbelanjaan, melainkan pusat edukasi Herbal, peternakan Lebah Madu, dan Galeri Batu Permata. Pemerintah Thailand mewajibkan ketiga destinasi tersebut masuk dalam agenda wisatawan selama bertandang ke Negeri Gajah Putih.
Kebijakan Pemerintah Thailand melalui Tourism Authority of Thailand (TAT) untuk mengarahkan wisatawan mancanegara mengunjungi ketiga lokasi tersebut menjadi ‘karpet merah’ (fasilitas mewah, red) bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) untuk tumbuh berkembang dengan produk yang dikenal oleh masyarakat dunia.
Tidak saja itu, Pemerintah bahkan menfasilitasi pengelolaan bisnis agar pengunjung yang hadir ke lokasi dapat memahami dan tertarik membeli produk yang ditawarkan. Hasbunallah, warga negara Indonesia yang bekerja di Erawadee Herbal Thailand mengungkap proses awal bekerja di toko herbal yang dilengkapi ruang edukasi ini. Sebelum menjalani profesi sebagai sales promotion Erawadee, Hasbu mengaku sudah bekerja di Google Thailand. Sempat terkena PHK dan pulang ke Bogor, namun tidak lama ia dipanggil oleh Pemerintah Thailand untuk bekerja di Bangkok.
“Saya kena lay off dan kembali ke Indonesia. Tapi hanya beberapa bulan ditawari untuk bekerja di sini, mungkin nama saya sudah tercatat dalam data pekerja Indonesia yang dianggap bisa menjelaskan produk dengan Bahasa Indonesia kepada turis dari Tanah Air kita,”ujarnya.
Bukan hanya Hasbu, Agung warga Indonesia asal Depok juga mendapat kesempatan yang sama untuk menjadi Sales Promotion di Erawadee. Kehadiran mereka sangat membantu pengunjung untuk mengenali produk-produk dan manfaatnya, sehingga umumnya pelancong yang datang membeli produknya.
Dukungan Pemerintah Thailand kepada UMKM juga tampak pada maraknya produk unggulan lokal, seperti buah kering (dry fruit) dan produk olahan seafood yang dijual di berbagai pusat perniagaan di Bangkok. Di pasar buah Or Tor Kor dan pasar Sabtu – Minggu Chatuchak, ekonomi UMKM menggeliat dan para pedagang kecil siap menyambut pembeli dari mancanegara.
Di Bangkok yang sebelumnya sulit mendapatkan makanan halal, untuk menyambut wisatawan muslim, Pemerintah Thailand menfasilitasi penjualan produk makanan halal di depan Platinum Fashion Mall. Bazaar makanan di depan mal tersebut ramai didatangi turis yang mencari kuliner dengan cita rasa Thailand dan halal dikonsumsi bagi warga Muslim.
Berjayanya produk lokal menunjukkan bahwa Pemerintah Thailand sangat melindungi pengusaha dalam negerinya untuk berkembang dengan produk khasnya. Bahkan produk-produk lokal mampu mengalahkan popularitas merek dunia. Salah satu produk lokal yang banyak diserbu warga Indonesia yang pelesir ke Thailand yakni Milk Bun. Roti susu ini hanya dijual di Kafe After You yang tersebar di mal-mal Bangkok, dan umumnya ditenteng orang Indonesia saat turun dari pesawat setelah berkunjung ke Thailand. Bahkan diperjualbelikan melalui jasa titipan (jastip).
Walaupun pusat perniagaan di Bangkok dipenuhi dengan produk lokal, namun Pemerintah Thailand juga memberikan ruang bagi brand internasional, sehingga tetap tersedia produk asing yang umumnya dijual di sejumlah negara.
Dengan kebijakan yang melindungi dan menyediakan karpet merah bagi UMKM, Pemerintah Thailand telah berhasil mengangkat produk lokal menjadi tuan rumah di negeri sendiri, bahkan diakui masyarakat dunia. (IM)