lifestyle

10 Tari Tradisional Indonesia yang diakui UNESCO

Penulis Firda Ayu
Apr 29, 2022
10 Tari Tradisional Indonesia yang diakui UNESCO
ThePhrase.id – Indonesia dikenal akan ragam kebudayaannya yang khas. Kekayaan budaya yang berasal dari berbagai penjuru Indonesia ini banyak juga yang telah diakui oleh UNESCO dan dianggap sebagai Intangible Culture Heritage UNESCO atau warisan budaya tak benda.

Bertepatan dengan Hari Tari Internasional yang diperingati setiap tanggal 29 April, yuk simak sepuluh tari tradisional Indonesia yang telah diakui UNESCO berikut ini.
Tari Saman

Wanita menarikan tari saman (Foto: kemlu.go.id)


Tari yang berasal dari Aceh ini telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO pada 24 November 2011. Tari saman merupakan tarian suku dataran tinggi Gayo abad ke-XIV yang biasa ditampilkan dalam perayaan-perayaan penting.

Ditarikan dengan syair dari Bahasa Gayo, tarian ini mengedepankan kekompakan dan kecepatan Gerakan penari saman yang luar biasa. Tari saman merupakan sarana dakwah yang mencerminkan keagamaan, sopan santun, pendidikan, kekompakan, kepahlawanan, dan kebersamaan.
Drama Tari Gambuh

Dramatari Gambuh merupakan drama tari klasik Bali yang dianggap paling tinggi mutunya dan dianggap sebagai sumber segala jenis tari klasik Bali. Ditetapkan oleh UNESCO di tahun 2015, tari ini berbentuk teater total yang lengkap dengan unsur seni, drama, musik, dialog, dan tembang.
Drama Tari Wayang Wong

Seperti namanya, pelaku dalam Dramatari Wayang Wong merupakan manusia atau orang. Drama tari klasik ini memadukan tari, drama dan musik dan merupakan satu kesatuan yang biasanya menggunakan tapel serta memakai cerita atau lakon yang diambil dari lakon (wiracarita) Ramayana.
Tari Baris Upacara

Tari Baris Upacara umumnya ditarikan untuk Dewa Yadnya dan memiliki lakon (lelampan) maupun cerita (ceritera). Tari ini biasanya digunakan sebagai penunjang upacara Dewa Yadnya.  Umumnya Tari Baris Upacara dipergunakan atau ditarikan untuk Dewa Yadnya. Tari Baris Upacara sebagai penunjang upacara Dewa Yadnya ini banyak jenisnya.

Tari Baris Upacara merupakan simbol widyadara atau apsara sebagai pengawal Ida Betara Sesuhunan turun ke dunia pada saat odalan di pura bersangkutan dan berfungsi pula sebagai penyambut kedatangan para dewa.
Tari Barong Ket

Pementasan Tari Barong Ket (Foto: kebudayaan.kemdikbud.go.id)


Tari Barong Ket merupakan tari klasik Bali yang diduga peninggalan kebudayaan Pra-Hindu. Tari ini disebut juga tari Banaspati Raja dengan topeng barong berwojud menyerupai binatang atau singa. Singa ini dianggap sebagai lambang kebaikan.

Tari Barong Ket biasanya dipentaskan saat upacara keagamaan maupun sebagai hiburan bagi wisatawan di Bali. Hal ini sesuai dengan simbol Barong yang pada umumnya dianggap sebagai pelindung oleh masyarakat Bali.
Tari Joged Bumbung

Tari Joged Bumbung merupakan salah satu jenis tari joged yang diiringi dengan gamelan bumbung bambu dengan penari perempuan dan pengibing laki-laki. Tari yang merupakan tari tradisional dan pergaulan ini sering dipentaskan dalam acara sosial kemasyarakatan Bali yang kemudian menjadi tradisi.

Tari ini memiliki citra yang berkembang lebih erotis, sehingga menginspirasi keluarnya tari baru Tari Agirang yang diharapkan mampu menjaga citra Tari Joged Bumbung agar tetap memiliki nilai budaya tinggi dan menjadi hiburan bagi masyarakat.
Tari Legong Keraton

Tari Legong Kraton (Foto: Wikimedia)


Tari Legong Kraton berasal dari daerah keraton-keraton Bali yang menceritakan kisah zaman dahulu seperti kisah Prabu Lasem. Tari ini biasanya ditarikan oleh penari perempuan dengan kipas yang merupakan ciri khasnya.

Dilansir Katadata, tari ini awalnya bersifat sakral dan hanya dipelajari di istana, namun hal ini mengalami pergeseran dan Tari Legong berkembang ke masyarakat umum. Gerakan-gerakan dalam tari ini megekspresikan wujud syukur dan terima kasih masyarakat Bali terhadap nenek moyang atas keberkahan yang melimpah.
Tari Rejang

Tari Rejang merupakan tari upacara keagamaan yang diadakan di Pura Merajan dan ditarikan oleh penari perempuan untuk perempuan. Tari ini biasanya bersifat fleksibel dan diselenggarakan di pura dalam suatu upacara adat maupun upacara keagamaan Hindu Dharma.

Tari Rejang ditarikan dengan penuh rasa hidmat, penjiwaan dan pengabdian kepada Dewa-Dewi Hindu dengan gerakan yang sederhana namun progresif dan lincah.
Tari Sanghyang Dedari

Tari tradisional dari Bali, Sanghyang Dedari (Foto: flickr/casey yancey)


Sanghyang Dedari merupakan salah satu jenis tari sanghyang yang ditarikan dalam kondisi kesurupan. Tari ini awalnya bersifat keagamaan namun kini menjadi ritual untuk memohon kesehatan dan kesejahteraan desa.

Merupakan warisan dari kebudayaan pra-Hindu, Tari Sanghyang Dedari ditarikan oleh dua gadis yang masih suci dan diiringi nyanyian anak laki-laki. Tari ini dipentaskan Ketika-dewa-dewa turun sementara ke alam manusia dan menyatakan diri melalui penari yang kesurupan.

Tari Topeng Sidakarya

Topeng Sidhakarya merupakan tari pelengkap yang ditarikan di akhir dan menyimbolkan bahwa tari sakral telah selesai, Sidakarya sendiri memiliki makna mencapai tujuan dan topengnya menjadi lambing bahwa pekerjaan yang digelar telah selesai dengan baik.

Tari ini merupakan bagian tak terpisahkan dalam sebuah hajatan ritual keagamaan tradisi Hindu sebagai pelengkap bahwa upacara yang diadakan mencapai tujuan dan digelar dengan baik. [fa]

Tags Terkait

-

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic