regional

150 Fasilitas Kesehatan di Jakarta Sudah Melayani Pengobatan HIV

Penulis Ashila Syifaa
Dec 05, 2025
Ilustrasi fasilitas kesehatan, kantor BPJS Kesehatan Jakajarta Barat. (Foto: barat.jakarta.go.id)
Ilustrasi fasilitas kesehatan, kantor BPJS Kesehatan Jakajarta Barat. (Foto: barat.jakarta.go.id)

ThePhrase.id - Sekitar 150 hingga 160 layanan kesehatan, termasuk rumah sakit dan puskesmas di Jakarta telah menyediakan layanan pengobatan Human Immunodeficiency Virus (HIV), seperti AIDS. 

Menurut Anggota Asosiasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Halik Sidik Djibran rumah sakit dan puskesmas di Jakarta kini telah menyediakan layanan terapi antiretroviral (ARV) untuk menurunkan risiko komplikasi akibat Human Immunodeficiency Virus (HIV), seperti AIDS.

"Tempat berobat kira-kira ada 150-160. Jadi, satu kecamatan, ada tiga tempat untuk mendapatkan pengobatannya," kata Halik dalam siniar Rabu Belajar yang digelar oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dengan tema "Hari AIDS Sedunia Tahun 2025" di Jakarta, Rabu (3/12), melansir Antara News.

Halik yang juga merupakan Pengawas Yayasan Kreatifitas Perubahan Aksi Positif (YKPAP) Jakarta mengatakan warga dapat bertanya atau melapor kepada pihak puskesmas untuk mendapatkan akses terapi ARV.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, estimasi jumlah orang dengan HIV/AIDS di Jakarta mencapai 70.000-80.000 orang. Dari jumlah tersebut, sekitar 48.000 orang di antaranya sudah mengetahui status HIV-nya dan masih hidup.

Sementara itu, sebanyak 38.000 atau 80 persen orang dengan HIV saat ini sudah mendapatkan ARV. Dari jumlah tersebut, sekitar 70 persen di antaranya sudah menjalani tes untuk memantau efektivitas terapi ARV (viral load HIV), dan 97 persen dari mereka menunjukkan keberhasilan pengobatannya.

HIV merupakan salah satu virus yang menyerang kekebalan tubuh manusia sehingga rentan terhadap penyakit terkait infeksi-infeksi lainnya, seperti herpes dan tuberkulosis (TB).

"Ini akan membuat infeksi-infeksi itu memberi dampak kesakitan yang besar di dalam tubuh sehingga harus diobati," ujar Halik.

Pengobatan melalui terapi ARV, merupakan upaya mencegah orang dengan HIV masuk ke fase AIDS, yakni tahap akhir infeksi HIV yang ditandai dengan sistem kekebalan tubuh telah rusak sehingga tidak mampu lagi melawan infeksi atau penyakit tertentu. 

Pemprov DKI menargetkan tiga nol (three zero) untuk HIV/AIDS yang mencakup nol infeksi baru HIV, nol kematian terkait ADIS, dan nol diskriminasi. Target ini menjadi bagian dari upaya nasional Indonesia bebas AIDS pada 2030.

Hakik mengungkapkan bahwa saat ini Pemprov DKI berupaya untuk mencegah adanya kasus-kasus baru HIV dan mencegah HIV untuk tidak memasuki ke fase akhir atau AIDS. Salah satu program pengendalian yang efektif, yakni penemuan kasus melalui skrining, testing, dan tracing.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga telah mencantumkan strategi pengendalian HIV-AIDS sebagai bagian dari Standar Pelayanan Minimum di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Terkait lokasi tes HIV di Jakarta, saat ini sudah tersedia satu lokasi di setiap kecamatan se-DKI Jakarta. [Syifaa]

Artikel Pilihan ThePhrase

- Advertisement -
 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic