226 Sekolah di Jakarta Gelar Uji Coba Belajar Tatap Muka Hari ini

Thephrase.id - Hari ini, Rabu 9 Juni 2021, uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) di Jakarta mulai digelar. Sebanyak 226 sekolah berpartisipasi dalam uji coba tahap kedua tersebut. Adapun sekolah yang mengikuti uji coba ini terdiri dari 83 sekolah dari uji coba piloting yang telah dilakukan sebelumnya dan 143 sekolah yang dievaluasi pada 24 Mei-4 Juni lalu.

Kasubag Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taga Radja Gah dalam keterangannya menjelaskan bahwa 143 sekolah tambahan yang diizinkan mengikuti uji coba tersebut terdiri dari 77 SD/MI, 17 SMP/MTs, 12 SMA/MA, 33 SMK, dan 4 lembaga kursus.

Karena adanya peningkatan jumlah sekolah yang mengajukan asesmen untuk berpartisipasi dalam uji coba PTM, Dinas Pendidikan DKI Jakarta membutuhkan waktu lebih untuk melakukan asesmen. Sehingga uji coba yang semestinya dimulai pada Senin, 7 Juni 2021 lalu diundur hingga hari ini.

Menurut Taga, dari evaluasi 83 sekolah yang telah melaksanakan uji coba PTM piloting sebelumya, tidak ada yang terpapar Covid-19.

“Evaluasi sudah disampaikan sebelumnya itu bahwa yang 83 sekolah itu tidak ada yang terpapar Covid-19,” ujarnya.

Taga juga mengungkapkan bahwa terdapat semangat baru dari siswa untuk datang ke sekolah karena  kerinduan dari siswa yang selama satu tahun belajar dari rumah. Semua guru juga dipastikan sudah vaksin dosis 1 dan 2 dari evaluasi uji coba PTM piloting.

Sistem dalam pelaksanaan uji coba PTM tahap 1 yang dimulai hari ini adalah blended learning atau separuh tatap muka dan separuh di rumah dengan 50% siswa belajar di sekolah dan 50% siswa lainnya belajar di rumah dan dilaksanakan pada hari Senin, Rabu, dan Jumat dengan durasi 3-4 jam.

Pengaturan tempat duduk siswa berikan jarak 1,5 meter dan materi pelajarannya juga dibatasi.

Bila pelaksanaan uji coba PTM ini berhasil, pemerintah akan kembali menggelar pembelajaran kenormalan baru pada 15 Juli 2021.

"Secara filosofis sebenarnya untuk saat ini sama (piloting dengan uji coba) karena prosesnya sama. Cuma mungkin ini kan kami koordinasi bukan hanya dengan Dinas Pendidikan, tapi juga dengan sekolah, pelatihan pendidikan merdeka belajar, dan pelatihan intervensi siap belajar," pungkas Taga. (nadia)