ThePhrase.id – Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang terus diperpanjang hingga 2 bulan, berdampak menurunnya pendapatan pelaku usaha kecil, termasuk para pedagang makanan. Penurunan pendapatan ini juga sangat dirasakan oleh para anggota komunitas warteg, Koperasi Warteg Nusantara (Kowantara) yang pada akhirnya menggelar protes karena PPKM terus diperpanjang.
Protes yang dilakukan Kowantara juga cukup menarik, karena dilakukan dengan membagikan nasi bungkus secara cuma-cuma kepada masyarakat sekitar wilayah Mampang, Jakarta Selatan, pada Jumat lalu (27/8/2021).
Mukroni, Ketua Umum Kowantara mengatakan bahwa meskipun omzet usaha anjlok hingga 90% dikarenakan banyak karyawan yang WFH, para anggota Kowantara percaya, jika mereka menolong orang lain, maka Allah akan menolong mereka juga.
“Nabi juga bilang gitu, yang mempermudah urusan orang, maka akan dipermudah urusannya oleh Allah,” ujar Mukroni.
Warteg gulung tikar akibat pandemi (Foto: Issak Ramdhani/Fajar Indonesia Network)
Menurut Mukroni, sejak Covid-19 mewabah di Indonesia, diiperkirakan ada lebih dari 25.000 warteg yang gulung tikar.
Menyikapi hal ini, Kowantara bekerjasama dengan RumaTani, sebuah perusahaan rintisan berbasis aplikasi untuk membangkitkan kembali UMKM seperti warteg agar tetap bisa eksis di masa pandemi ini.
Selain bekerja sama terkait modal dan supply, kegiatan pembagian nasi bungkus yang mereka namai “Jumat Nikmat” ini juga merupakan hasil kerjasama antara kedua belah pihak tersebut.
Chief Brand Offficer RumaTani, Prasetya Adhinugraha mengatakan kerjasama dengan Kowantara sesuai dengan komitmen RumaTani, yakni memberikan layanan pemenuhan kebutuhan UMKM yang maksimal.
“Mulai dari memberikan supply bahan baku yang berkualitas, harga yang terjangkau, pengiriman yang fleksibel, pelatihan, bahkan permodalan sebesar ratusan juta rupiah kepada UMKM” ujar Prasetya mengenai beberapa upaya RumaTani dalam mendukung UMKM. [hc]