ThePhrase.id – Perayaan Hari Raya Idul Adha atau yang dikenal dengan Hari Raya Kurban, merupakan salah satu momen istimewa bagi masyarakat di Indonesia. Selain merayakan hari besar Islam, dalam momen ini, masyarakat juga biasa memasak menu-menu istimewa dari daging kurban untuk disantap bersama keluarga di rumah.
Tak melulu diolah menjadi sate dengan bumbu kacang, masyarakat Kota Malang Provinsi Jawa Timur juga memiliki beberapa cara mengolah daging kurban, loh. Berikut beberapa cara mengolah beserta resepnya.
1.Krengsengan Daging
Jika dilihat sekilas, krengsengan daging ini mirip seperti tongseng. Namun, krengsengan daging memiliki cita rasa yang lebih khas karena diolah dengan petis udang khas Jawa Timur.
“Kalau krengsengan ini pakai petis udang khas Madura, lebih gurih, lebih pekat, rasanya khas. Kalau di wilayah lain kan nggak pakai petis,” ujar Bu Ita, warga kawasan Sawojajar, Kota Malang.
Selain itu, krengsengan daging juga memiliki rasa yang lebih pedas dibandingkan dengan tongseng karena menggunakan cabai untuk campuran bumbunya. Untuk membuat krengsengan, dilakukan marinasi daging terlebih dahulu agar rempah dapat menyerap dan rasa daging menjadi lebih gurih dan nikmat.
Untuk membuat satu porsi krengsengan, dibutuhkan 500 gram daging sapi atau iga. Selanjutnya, bumbu halus untuk 500 gram krengsengan daging terdiri dari 4 siung bawang putih, 7 siung bawang merah, 4 buah cabai merah, 10 buah cabai rawit, 3 butir kemiri, 1 sdt merica, 2 sdt garam, dan 1 sdt gula untuk kemudian dihaluskan menjadi satu.
Selain itu, dibutuhkan pula bumbu utuh sebagai pengaya rasa seperti 4 lembar daun jeruk, 2 lembar daun salam, 1 batang serai, dan 2 sdm kecap manis.
Cara membuatnya cukup dengan merebus daging hingga melunak, lalu menumis bumbu halus hingga harum dan menambahkan petis udang secukupnya. Dilanjutkan dengan menambahkan bumbu utuh berupa daun jeruk, serai, dan daun salam.
Setelah bumbu matang, masukan daging dan masak hingga daging berubah warna. Tambahkan air panas dan kecap manis, tunggu hingga mengental. Jangan lupa tes rasa sebelum disajikan, ya.
2. Rawon Daging
Siapa yang tak mengunjungi Rawon Nguling apabila sedang berada di Kota Malang? Menu yang disediakan kedai legendaris ini juga menjadi inspirasi bagi para ibu rumah tangga untuk mengolah daging kurban menjadi rawon.
Menu olahan daging ini memiliki tampilan khas berupa kuah yang berwarna kehitaman. Sama halnya dengan krengsengan, menu ini memiliki campuran bumbu khusus yakni kluwak yang membuat warna kuah rawon menjadi gelap.
Ilustrasi menu rawon daging. Foto: Instagram/rawonnguling
Untuk memasak 500 gram daging menjadi rawon, dibutuhkan 2 batang serai, 1 ruas lengkuas, 6 lembar daun jeruk, 4 sdm minyak goreng, 1 sdm garam, ½ sdt gula pasir, dan ½ sdt kaldu sapi. Selain itu, dicampurkan pula bumbu halus yang terdiri dari 6 buah kluwak, 8 butir bawang merah, 4 siung bawang putih, 5 buah cabai merah, 5 buah cabai rawit, 3 butir kemiri, 1 sdt ketumbar, 1 ruas kunyit, 1 ruas jahe, 1 sdt terasi, dan 1 sdt gula merah.
Cara memasaknya juga mudah, cukup dengan menumis seluruh bumbu dan menambahkan air kaldu dari rebusan daging sebanyak 2 liter. Setelah harum, masukan daging yang telah direbus dan tunggu hingga mendidih.
Jangan lupa sajikan rawon dengan tempe goreng, toge, sambal terasi, dan kerupuk agar serasa menyantap sajian rawon di kedai Rawon Nguling.
3. Sate Komoh
Berbeda dengan olahan sate pada umumnya yang menggunakan campuran bumbu kacang, olahan daging khas Pasuruan dan Malang ini menggunakan campuran rempah dan santan untuk marinasi dagingnya. Campuran ini membuat rasa sate komoh lebih gurih dan sedap meskipun tanpa menggunakan siraman bumbu kacang.
Untuk membuat 500 gram sate komoh, dibutuhkan santan, 1 batang serai, 2 lembar daun salam, 4 lembar daun jeruk, gula, dan garam. Selain itu, dibutuhkan pula campuran bumbu halus berupa 12 butir bawang merah, 6 siung bawang putih, 8 biji cabe merah besar, 6 butir kemiri, 1 ruas lengkuas, 1 ruas jahe, 1 sdt kunyit bubuk, serta 2 sdt jinten bubuk.
Cara mengolahnya yakni dengan merebus daging hingga melunak lalu memotong-motong daging ukuran sedang. Setelah itu, tumis bumbu halus dengan menambahkan serai, daun salam, dan daun jeruk hingga harum. Kemudian, masukan potongan daging dan tambahkan 500 ml air rebusan daging dan santan.
Rebus dengan api sedang hingga bumbu meresap. Selanjutnya, susun daging dengan tusukan sate dan bakar sate komoh sambal dioles dengan sisa bumbu. Hidangan ini sangat cocok disantap dengan nasi panas.
Itulah beberapa olahan daging kurban khas masyarakat Kota Malang. Menggiurkan bukan? Jangan lupa catat resep dan praktikkan di rumah, ya! [Regita]