ThePhrase.id – Sepak bola dan voli ternyata bisa berjalan beriringan. Kalau tidak percaya boleh ditanyakan kepada 3 pemain sepak bola kelas dunia berikut ini: Ivan Perisic, Thibaut Courtois, dan Earvin Ngapeth.
Satu bola, dua tim, ada libero, pengumpan, penyerang, dan jaring. Peralatan dan posisi pemain itu terdapat di sepak bola dan voli. Jadi ada kesamaan di antaranya.
Buat mereka sepak bola dan voli memberi keasyikan tersendiri. Kalau sedang suntuk main bola, bisa pindah ke voli. Begitu juga sebaliknya.
Langsung saja kita ulas bagaimana kiprah 3 pemain ini di lapangan sepak bola dan voli:
Ivan Perisic
Ivan Perisic (Foto: ESPN)
Sementara banyak pemain sepak bola bersantai di kapal pesiar mewah, Ivan Perisic menghabiskan liburan musim panas dengan kegiatan yang lebih aktif.
Pemain sayap Inter dan Timnas Kroasia itu pada 2017 melakukan debutnya di turnamen voli pantai profesional. Ivan Perisic berpasangan dengan Niksa Dell'Orco mewakili Kroasia di turnamen Porec Major.
Sayangnya Perisic dan Dell'Orco menelan kekalahan telak dalam pertandingan pembuka. Mereka waktu itu tumbang dua set langsung dari pasangan Brasil, Alvaro De Morais Filho dan Saymon Barbosa Santos.
Pada pertandingan kedua melawan pasangan Amerika Serikat, Ivan Perisic dan kompatriotnya kalah lagi. Terus bagaimana komentarnya ketika itu?
"Ini selalu menjadi impian. Saya telah bermain voli pantai sejak usia 10 tahun. Saya sangat bersemangat dengan permainan ini. Setiap musim panas rutin berlatih dengan teman," katanya.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang telah memberi kesempatan bermain voli pantai, dengan menghadapi lawan kelas dunia. Rasanya luar biasa, meski kalah," imbuhnya.
Thibaut Courtois
Thibaut Courtois (Foto: Instagram)
Sangat menyenangkan mendengar seorang penjaga gawang terkenal seperti Thibaut Courtois bermain bola voli. Ia pernah berujar kalau keterampilan di voli, membantu performa sebagai kiper.
Penggawa Real Madrid dan Timnas Belgia itu mengungkapkan cerita bagaimana dirinya lekat dengan voli.
"Saya dibesarkan di keluarga bola voli. Dengan postur tubuh yang saya miliki, saya pikir ada sesuatu yang berkaitan dengan genetika saya dengan voli," tuturnya.
"Refleks saya bagus dan cepat sebagai kiper untuk ukuran tinggi badan seperti ini. Saya juga bisa menjangkau bola-bola yang mungkin terlihat mustahil bagi pria jangkung,. Saya yakin voli yang saya mainkan saat masih muda, membantu saya mengawal gawang di sepak bola," tambahnya.
Earvin Ngapeth
Earvin Ngapeth (Foto : FIFA)
Ia lahir 12 Februari 1991. Profesinya adalah pemain bola voli. Anggota Timnas Prancis dan klub voi Italia, Pallavolo Modena.
Earvin Ngapeth merupakan salah seorang personel Timnas Voli Prancis, saat meraih medali emas di Olimpiade Tokyo 2020. Sebelumnya ia juga juara Eropa 2015, hingga medali emas Liga Dunia pada 2015 dan 2017.
Dalam wawancaranya dengan FIFA baru-baru ini, Earvin Ngapeth mengungkapkan dirinya ketika bermain Liga Voli Rusia, sempat terdaftar sebagai pemain amatir di klub sepak bola.
"Karier voli saya sangat memuaskan. Sedangkan di sepak bola, kehidupannya lebih rumit, banyak tekanan, dan liputan muda. Tapi benar saya ingin melanjutkan sepak bola. Permainan itu sangat menarik untuk dimainkan," ujarnya. [fa]