trending

34 Juta Data Paspor WNI Diduga Bocor, Ini Respons Pemerintah

Penulis Nadira Sekar
Jul 11, 2023
Foto: imigrasi.go.id
Foto: imigrasi.go.id

 

ThePhrase.id - Masyarakat Indonesia kembali digegerkan oleh Hacker Bjorka yang mengklaim berhasil membobol dan menjual 34 juta data paspor WNI di dark web seharga USD10.000 atau sekitar Rp150 juta. 

Adapun data paspor yang bocor meliputi nama pemilik paspor, nomor paspor, tanggal berlaku paspor, jenis kelamin, hingga tanggal terbit paspor. Ukuran file versi compressed dan uncompressed yang dibobol oleh Bjorka, masing-masing sebesar 4GB dengan total file sebanyak 34.900.867.

Menanggapi dugaan tersebut, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kemenkominfo, Semual A. Pangerapan mengatakan bahwa pihaknya tengah melakukan investigasi, baik dari website yang menawarkan data tersebut maupun informasi dari masyarakat.

Ia mengungkap bahwa melalui investigasi awal, ditemukan kemiripan data paspor. Namun data tersebut belum dapat dipastikan data kapan, dari mana dan bagaimana terjadi kebocoran.

“Berdasarkan hasil sampling memang terdapat kemiripan, tetapi belum dapat dipastikan. Dari detail diduga diterbitkan sebelum perubahan peraturan paspor menjadi 10 tahun, karena masa berlakunya terlihat hanya 5 tahun,” kata Semuel dalam siaran resmi.

Selain itu, Kemkominfo akan melakukan klarifikasi kepada Ditjen Imigrasi Kemenkumham serta bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk menyelidiki penyebab terjadinya dugaan kebocoran data. 

“Mengenai penyebabnya terjadi dugaan kebocoran data itu kami belum dapat menyimpulkan. Oleh karena itu, kami akan memanggil pihak Imigrasi untuk melakukan klarifikasi dan pencocokan data. Kami akan meminta bantuan dari BSSN untuk bersama-sama melakukan investigasi terkait bagaimana dan apa penyebabnya,” ujar Semuel.

Dampak Kebocoran Data Paspor

34 Juta Data Paspor WNI Diduga Bocor  Ini Respons Pemerintah
Foto: imigrasi.go.id

Risiko kebocoran data paspor tidak hanya memberikan peluang kepada pelaku kejahatan siber untuk mengidentifikasi pemilik data, tetapi juga memungkinkan pemantauan terhadap pergerakan pemilik paspor yang terdeteksi.

Kondisi ini menjadi lebih berbahaya jika data paspor yang bocor adalah milik pejabat atau tokoh penting negara.

Selain itu, jika data wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia ikut bocor dari server Direktorat Jenderal Imigrasi karena kurangnya perlindungan, hal tersebut dapat mencoreng nama baik Indonesia.

Dilansir dari liputan6.com, Pakar Keamanan Siber Alfons Tanujaya menyampaikan bahwa masalah kebocoran data 34 juta paspor Indonesia bukan hanya masalah kependudukan, tetapi juga melibatkan data keimigrasian. Ia mengklaim bahwa ini dapat berdampak sangat negatif pada pariwisata Indonesia.

Dia berharap bahwa pihak Imigrasi menyadari bahwa data yang mereka kelola adalah amanah yang perlu dijaga, bukan sesuatu yang bisa dieksploitasi. Alfons juga mengingatkan bahwa setiap data yang dikelola oleh institusi manapun perlu dijaga sebaik mungkin, karena setiap data yang terungkap memiliki potensi bahaya bagi pemiliknya. [nadira]

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic