Thephrase.id - Kalau Amerika punya Grand Canyon, maka Indonesia punya Green Canyon atau penduduk setempat menyebutnya Cukang Taneuh yang dalam Bahasa Sunda artinya Jembatan Tanah. Green Canyon berjarak ± 30km dari Kota Pangandara tepatnya di Desa Kertayasa Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran. Anda yang berada di wilayah Jakarta, Jawa Barat atau Jawa Tengah tentu tak perlu jauh-jauh bila ingin menikmati petualangan alam layaknya Grand Canyon di Arizona sana.
Tempat ini awal mulanya dipopulerkan dari petualangan 3 turis asing asal Swiss yang berbahasa Perancis di tahun 1989, di mana saat itu mereka sedang mencari obyek wisata yang paling unik di Pangandaran. Akhirnya seorang karyawan hotel yang juga pemandu wisata karena kebingungan mencari obyek wisata yang dimaksud, tiba-tiba terpikir untuk mengantarkan wisatawan tersebut ke tempat di mana dia sering berburu ular dan biawak.
Namun siapa sangka, saat mereka menelusuri sepanjang aliran sungai Cijulang, mereka takjub dan terkagum-kagum tiada henti melihat keindahan alam sepanjang rute yang mereka lewati. Pemandangan hutan tropis dan tebing yang dihiasi bebatuan stalagtit dan stalakmit, burung warna warni terbang ke sana-kemari, ikan-ikan berbagai jenis terlihat jelas di kedalaman air sungai, air yang jernih dari perpaduan air tawar dan air laut sehingga menimbulkan warna kehijau-hijauan, membuat si bule makin terkesima.
Menurut mereka, alam yang berada di sekitar Goa Cukang Taneuh mirip seperti Grand Canyon di Amerika. Keindahan alam seperti itu katanya langka ditemukan. “Hanya ada di Amerika dan di Pangandaran,” ujarnya, seperti dikutip dari harianrakyat.com, (14/8/2019).
Tempat wisata ini sangat cocok bagi pecinta wisata alam yang menyukai tantangan dan aktifitas ekstrim. Aktivitas wisata yang utama di sini tentu semuanya berhubungan dengan kegiatan outdoor, seperti menyusuri sungai di antara ngarai (lembah sempit), arung jeram, berenang di sungai dan serangkaian kegiatan alam lainnya.
Beberapa kegiatan wisata yang menjadi suguhan favorit para pengunjung di Green Canyon Pangandaran antara lain :
Menelusuri Sungai di antara Ngarai
Foto: Menelusuri sungai di antara ngarai di Cukang Taneuh (vacationspotindonesia.com)
Jika pengunjung yang lebih senang menikmati keindahan alam tanpa terkena dinginnya air sungai bisa mengarungi sungai menggunakan perahu. Jarak ngarai adalah sekitar 3 kilometer dan bisa memakan waktu kisaran 30-45 menit.
Pengunjung bisa mendapatkan spot-spot menawan untuk mengambil gambar sepanjang sungai Cijulang yang diapit lembah sepanjang perjalanan. Untuk mendapatkan spot terbaik dan mengenal lebih dalam kawasan wisata, pengunjung bisa menyewa pemandu lokal yang ada di sekitar lokasi.
Dalam hal keamanan, wisatawan tidak perlu khawatir, karena setiap penumpang perahu akan mendapat masing-masing rompi pelampung.
Body Rafting
Ini dia, kalau pengunjung yang benar-benar ingin merasakan nuansa alam terbaik dari wisata di Green Canyon Pangandaran, body-rafting adalah jawabannya. Tanpa menggunakan perahu mesin atau perahu karet, pengunjung akan menyusuri sungai hanya berbekal pelampung, helm dan tubuh sebagai alat transportasinya.
Karena tergolong olahraga ekstrem sangat baik jika pengunjung yang ikut body-rafting sudah memiliki kemampuan berenang. Walaupun tidak wajib tetapi akan sangat membantu agar tetap dalam kondisi tenang dan tidak panik ketika berada di air. Tetapi jangan khawatir karena pengunjung akan bersama pemandu dan peralatan keamanan yang lengkap.
Pengunjung juga akan tetap memiliki waktu istirahat ketika melakukan olahraga ini. Karena akan melakukan aktivitas dalam air selama berjam-jam akan menurunkan suhu badan, maka di pertengahan jalan perlu untuk mengisi tenaga dengan snack dan menghangatkan tubuh.
Loncat Batu / Loncat Tebing
Foto: Batu Payung salah satu atraksi loncat batu favorit wisatawan (vacationspotindonesia.com/)
Kalau aktivitas tadi masih belum memuaskan untuk para pengunjung,masih ada loncat batu dan loncat tebing. Nama aktivitasnya saja sudah sangat menantang dan cukup berbahaya. Tetapi jangan khawatir, selama masih ada di daerah ini dan dalam pengawasan para penjaga di sini akan tetap aman.
Pengunjung yang ingin mencoba aktivitas ini dapat melompat dari batu atau tebing dengan ketinggian 5 sampai 10 meter. Pengunjung yang mencoba tentu akan sangat puas setelah melompat karena langsung masuk ke air di kawasan ini yang terkenal akan kesejukannya.
Menikmati Sejuknya Hujan Abadi
Foto: Air yang muncul di celah lembah mengalir tiada henti bak hujan abadi (vacationspotindonesia.com)
Selain berenang, body-rafting dan lompat tebing, pengunjung bisa bersantai menikmati hujan abadi. Hujan abadi ini merupakan tumpahan air akibat rembesan air dari celah lembah. Debit air yang mengalir ini membentuk air mancur seperti hujan yang tak pernah habis. Berfoto atau sekadar mandi di derasnya hujan abadi ini menjadi aktivitas yang tidak kalah seru.
Di daerah wisata ini sangat cocok jika pengunjung datang berkelompok, karena hitungan untuk transportasi dan aktivitas kebanyakan dihitung secara kelompok.
Wisatawan yang berkunjung ke sini sebaiknya membawa uang dalam bentuk cash, karena transportasi yang tersedia hanya perahu dan cukup menyulitkan jika menggunakan selain uang tunai. Belum lagi lokasi menuju fasilitas seperti ATM yang cukup jauh mungkin akan menyulitkan pengunjung nantinya, sehingga lebih baik bersiap-siap.
Kawasan ini berjarak cukup jauh dari pangandaran yang lebih ramai, sehingga setelah lelah beraktivitas pengunjung dapat memilih tempat beristirahat di rumah warga atau menyewa villa atau bungalow di Batu Karas dengan jarak yang bisa ditempuh dalam 15 menit dan tentunya fasilitas seperti mushola dan kamar mandi tetap tersedia.
Menuju lokasi ini pengunjung tidak perlu khawatir jika membawa kendaraan pribadi, karena tersedia lahan parkir yang cukup luas bahkan untuk menampung bus besar sekalipun. Ketika merasa lapar cukup banyak restoran sepanjang jalan yang menawarkan makanan berat atau ringan.