4 Fakta Menarik film KKN di Desa Penari

ThePhrase.id – Masyarakat kini tengah dihebohkan dengan tayangnya film horor berjudul KKN di Desa Penari di bioskop. Berbagai media sosial pun kerap dipenuhi dengan konten yang membahas mengenai film yang disuradarai oleh Awi Suryadi tersebut.

Tahukah kamu, rupanya ada sejumlah fakta menarik loh dari film KKN di Desa Penari seperti berikut ini.

1) Film horor Indonesia paling laris

Hanya dalam waktu 14 hari penayangannya, film yang tayang sejak 30 April 2022 tersebut telah disaksikan oleh lebih dari 5 juta penonton. Hal ini diumumkan langsung melalui laman resmi Instagram film KKN di Desa Penari.

Jumlah tersebut melampaui rekor yang pernah diraih oleh film Pengabdi Setan yang ditonton oleh 4,20 juta orang.

2) Diangkat dari kisah nyata

Cerita film KKN di Desa Penari diangkat dari sebuah kisah nyata yang dibagikan oleh akun bernama Simple Man di media sosial Twitter pada tahun 2019 lalu.

Pada mulanya akun tersebut enggan untuk menceritakan kisah tersebut. Namun karena ia merasa bahwa kisah mistis itu juga bisa menjadi pelajaran bagi banyak orang, maka akhirnya kisah itu dipublikasikan dalam 2 versi yang berbeda (dari sudut pandang tokoh Widya dan Nur).

Semenjak dirinya membagikan cerita tersebut, banyak netizen yang juga pernah mengalami kejadian mistis di desa tersebut, sehingga kejadian tersebut pun akhirnya menjadi viral.

3) Pernah dijadikan novel

Sebelum di angkat ke layar lebar, kisah yang awalnya dibagikan di Twitter tersebut juga dituangkan dalam bentuk novel dengan judul yang sama yakni KKN di Desa Penari yang diterbitkan oleh penerbit Bukune pada bulan September 2019.

4) Film horor Indonesia termahal

Film horor terlaris di Indonesia ini merupakan salah satu film horor yang memakan biaya produksi termahal.

Manoj Punjabi selaku produser film tersebut mengatakan bahwa proses pembuatan yang mengalami banyak tantangan membuat pihaknya harus mengeluarkan biaya hingga puluhan miliar rupuah. Selain itu, Manoj juga mengungkapkan bahwa biaya tersebut belum termasuk biaya tambahan setelah produksi.
[hc]