lifestyleCoffee

4 Metode Ini Bisa Mengurangi Kadar Kafein pada Kopi, Apa Saja?

Penulis Firda Ayu
Jul 01, 2024
(Foto: by Karolina Grabowska from Pixabay)
(Foto: by Karolina Grabowska from Pixabay)

ThePhrase.id - Bersaing dengan air putih, kopi berhasil menjadi minuman terpopuler kedua di dunia. Daya tarik kopi sendiri tak lepas dari kandungan kafein dalam kopi yang dapat memberikan energi bagi peminumnya.

Meski efek kafein menggoda dan menjadi daya tarik bagi banyak orang, tak semua orang dapat menikmatinya. Banyak pecinta kopi yang merasakan efek samping mengonsumsi kafein, seperti gelisah, jantung berdebar-debar, dan justru kelelahan.

Namun, bagaimana jika ingin menikmati kopi tanpa efek samping negatif ini? Kopi tanpa kafein atau decaf mungkin dapat menjadi pilihan. 

Bagaimana cara mengurangi kadar kafein pada kopi? Yuk simak metode-metodenya dilansir coffeeaffection berikut ini.

1. Pelarutan Langsung

Untuk mengurangi kafein dengan metode ini, biji kopi segar yang masih hijau direndam atau dikukus terlebih dahulu untuk melembutkan. Setelah itu, biji kopi ini berulang kali direndam dalam larutan yang mengandung pelarut, seperti metilen klorida atau etil asetat.

Etil asetat sendiri merupakan senyawa alami yang sering ditemukan dalam buah-buahan sehingga biasa digunakan karena dianggap sebagai cara "alami" untuk menghilangkan kafein. Proses pelarut langsung ini biasanya berlangsung sekitar 10 jam. Biji kopi kemudian kembali dikukus untuk menghilangkan sisa-sisa pelarut. 

Meskipun terdengar menakutkan, kedua pelarut ini dianggap aman oleh FDA dengan batas residu maksimal yang sangat rendah.

2. Pelarutan Tidak Langsung

Metode kedua yang dapat menghilangkan kadar kafein adalah pelarutan tidak langsung yang dimulai dengan melakukan perendaman biji kopi dalam air mendidih. Dengan merendam biji kopi, hampir semua kandungan yang dapat larut dalam air, seperti kafein hingga banyak senyawa rasa akan hilang.

Kemudian, biji kopi dipisahkan dari cairan tersebut. Cairan yang mengandung kafein tersebut kemudian ditambahkan metilen klorida. Saat cairan dipanaskan, metilen klorida menguapkan kafein. Setelah semua kafein terlarut, biji kopi kembali dimasukkan ke dalam cairan untuk menyerap kembali senyawa rasa yang hilang selama proses awal. 

Dengan cara ini, biji kopi tidak pernah terkena kontak langsung dengan bahan kimia.

3. Karbondioksida Superkritis

Metode ketiga yaitu karbondioksida superkritis yang dimulai merendam biji kopi hijau dengan air, kemudian ditempatkan dalam wadah baja tahan karat yang berfungsi seperti panci tekanan. Biji kopi kemudian diekspos pada tekanan tinggi dengan karbondioksida superkritis selama 10 hingga 12 jam. 

Pada tekanan ini, karbon dioksida memiliki sifat yang sangat efektif untuk melarutkan kafein tanpa menghilangkan rasa. Karbon dioksida kemudian disaring untuk memisahkan kafein kemudian dialirkan kembali ke dalam wadah untuk mengulangi prosesnya.

4. Metode Air Swiss

Metode air Swiss dianggap sebagai metode paling "bersih" untuk menghilangkan kafein dari kopi karena menggunakan air sebagai pelarut utama. Proses ini dimulai dengan merendam biji kopi hijau dalam campuran air dan ekstrak kopi hijau. 

Larutan ini kemudian disaring dengan arang aktif untuk memisahkan kafein. Larutan yang sudah dipisahkan kafeinnya kemudian dikembalikan ke biji kopi sampai mereka bebas kafein hingga 99%. Metode ini pertama kali dikembangkan di Swiss pada tahun 1930-an dan menjadi pilihan favorit bagi banyak perusahaan kopi organik.

Itu dia beberapa proses yang digunakan untuk mengurangi kadar kafein pada kopi. Meski kopi decaf sering kali memiliki rasa yang tidak sekuat kopi berkafein, kopi ini bisa membantu bagi kalian yang tidak ingin merasakan efek samping kafein namun ingin menikmati kopi.

Metode mana yang menghasilkan rasa terbaik? Meski merupakan selera pribadi, banyak orang yang menyukai kopi decaf dengan metode pelarut tidak langsung yang umum digunakan, hingga kopi decaf dengan metode air Swiss. [fa]

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic