features

4 Tanda Bulan Madu Jokowi dan Prabowo Segera Berakhir

Penulis Aswandi AS
Dec 18, 2024
Pertemuan Presiden Ke-7 RI, Joko Widodo dengan keluarga Mochtar Riady. (Foto: Instagram/jokowi)
Pertemuan Presiden Ke-7 RI, Joko Widodo dengan keluarga Mochtar Riady. (Foto: Instagram/jokowi)

ThePhrase.id - Mantan Presiden Joko Widodo memamerkan foto kebersamaannya dengan keluarga Mochtar Riady,  konglomerat yang  pernah mendanai kampanye Bill Clinton dalam pemilihan presiden Amerika Serikat tahun 1992.  Foto itu diunggah Jokowi pada Juma’t (13/12/2024) dalam akun Instagram miliknya, @jokowi,  dengan caption  "Saya menerima kehadiran Bapak Mochtar Riady, Bapak James Riady, Bapak John Riady beserta keluarga di kediaman"

Dengan foto itu Jokowi seolah sedang membuka salah satu kartunya yang  bisa dimainkan di meja politik saat ini.  Sebab foto itu diunggah berselang  sehari setelah Ahmad Riza Patria, Ketua Timses pasangan Ridwan Kamil-Suswono,  menyatakan tidak akan mengajukan gugatan Pilkada Jakarta ke Mahkamah Konstitusi.  

"Ya, pokoknya perintahnya demikian. Pokoknya saya mengikuti apa yang menjadi perintah, instruksi dari pimpinan," kata Riza di Jakarta, Kamis (12/12/2024).

Riza tidak menyebut nama pimpinan yang memberinya perintah untuk tidak melanjutkan gugatan itu.  Pihaknya memutuskan untuk menerima hasil Pilkada Jakarta 2024.  Sebuah keputusan yang bertentangan dengan keinginan Jokowi yang bersikeras Pilkada Jakarta berlanjut pada putaran kedua.  Namun pihak istana dikabarkan menolak keinginan Jokowi dan mengakui kemenangan  pasangan Pramono Anung – Rano Karno.

Dari sinilah kemudian muncul dugaan, jika masa bulan madu Jokowi dan Prabowo Subianto  telah berakhir. Bulan madu yang ditunjukkan dengan banyaknya momen kebersamaan keduanya sejak sebelum pilpres lalu.  Prabowo, bahkan  dua kali  pergi ke Solo untuk bertemu khusus dengan Jokowi, yakni sebelum pengumuman  kabinet  Merah Putih dan  menjelang lawatan pertamanya ke luar negeri setelah dilantik menjadi presiden.

Maka pengunggahan foto dengan keluarga Mochtar Riady itu  dapat  juga dibaca sebagai  “unjuk diri”  Jokowi karena ada keinginan yang tak terpenuhi  sekaligus menjadi  sinyal bahwa  suasana saat ini sudah tak lagi seperti dulu. Karena ada serangkaian peristiwa yang menjadi sinyalemen bahwa kemesraan keduanya itu akan segera berlalu. Ada 4 tanda masa bulan madu Jokowi – Prabowo akan berakhir.

1.  Kaji ulang PSN PIK 2

Pemerintahan Prabowo mengkaji ulang Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 sebagai proyek strategis nasional yang ditetapkan di era Jokowi karena dinilai tidak sejalan dengan kategori PSN yang diinginkan oleh pemerintahan Prabowo.  Proyek yang disebut sebagai konsesi Jokowi kepada Agung Sedayu Group itu setelah perusahaan milik Aguan itu membangun beberapa fasilitas di IKN, proyek ambisius Jokowi di Kalimantan Timur.  

"Kami akan mengkaji. Kajian kami adalah tentunya mengacu pada PSN yang menjadi betul-betul fokus concern-nya Bapak Presiden,” kata menteri ATR/ Kepala BPN, Nusron Wahid di Kantor ATR/BPN, Jakarta, Kamis (28/11).

PIK 2 yang semula disebut sebagai pengembangan kawasan pariwisata pantai seluas 1.700 hektar berkembang menjadi pengembangan kawasan perumahan dengan mengambil tanah rakyat  dengan harga murah di sepanjang pantai utara Kabupaten Tangerang, Banten.  Pemerintahan Prabowo kemudian mengevaluasi proyek ini karena berpotensi memunculkan konflik dan instabilitas  politik karena masyarakat melawan menolak proyek tersebut.

Apalagi Aguan, Bos Agung Sedayu Group  mengungkapkan pihaknya berinvestasi di IKN bukan untuk cari untung  tetapi untuk menjaga  wajah presiden Jokowi. Pasalnya, Jokowi berkali-kali menegaskan  IKN diminati banyak investor dari luar negeri, namun faktanya tak satu pun investor luar yang tertarik untuk berinvestasi.  Jokowi kemudian memberikan konsesi dengan menaikkan status PIK 2 sebagai proyek strategis nasional yang kini dievaluasi oleh Presiden Prabowo Subianto

2. Prabowo Beri Amnesti Tahanan di Era Jokowi

4 Tanda Bulan Madu Jokowi dan Prabowo Segera Berakhir
Presiden RI, Prabowo Subianto. (Foto: Instagram/prabowo)

Presiden Prabowo Subianto akan memberikan amnesti atau pengampunan kepada 44 ribu narapidana (napi). Dari jumlah itu, narapidana yang akan diberi amnesti adalah napi perkara tindak pidana Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) tentang penghinaan kepada kepala negara dan tahanan politik di Papua.

“Terkait amnesti ini, salah satu yang menjadi pertimbangan adalah aspek kemanusiaan dan semangat rekonsiliasi,” ujar Natalius Pigai, Menteri Hak Asasi Manusia, dalam keterangan persnya, Ahad, 15 Desember 2024.

Di era pemerintahan Jokowi, UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), menjadi alat untuk menjerat dan menekan mereka yang kritis terhadap pemerintah yang berupaya membongkar pelanggaran dan kebohongan yang dilakukan Jokowi. Seperti pada kasus ijazah Jokowi yang diduga palsu yang menyeret Bambang Tri dan Gus Nur ke dalam penjara.

Pemberian amnesti ini akan menjadi tekanan kepada Jokowi karena mereka yang selama ini dibungkam akan bebas bersuara lagi menyampaikan fakta-fakta yang disembunyikan Jokowi selama berkuasa.

3. Prabowo Rosting Bahlil Di HUT Golkar

Candaan Prabowo terhadap Ketua Umum Golkar Bahlil Lahadalia di HUT Partai Golkar ke 60 di Sentul, Bogor, Jawa Barat (12/12/2024), bisa dilihat sebagai pujian tentang kelebihan seorang Bahlil yang dipilih Jokowi menjadi menteri.  

“Saya agak aneh juga beliau dipilih jadi menteri investasi, biasanya menteri investasi lulusan di Universitas Amerika Serikat, iya kan? Harvard, atau Standford, atau Berkeley, kalau enggak Amerika minimal Inggris lah seperti Oxford, Cambrige, atau Sorbone,” kata Prabowo yang membuat Bahlil tertawa.

Menurut Prabowo, Jokowi memiliki langkah berani untuk menunjuk Bahlil sebagai Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di kabinetnya.  Prabowo pun mengaku bahwa sempat terpikir bahwa Bahlil akan mengisi pos sebagai Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal agar dapat mewakili pemikiran yang lebih dekat.

“Pidato Prabowo ini adalah jenis gimik politik yang penuh teka-teki. Dalam politik, gimik seperti ini bertujuan untuk menimbulkan interpretasi berbeda,” kata Rocky Gerung di Kanal YouTube Rocky Gerung Official yang diunggah pada Jumat, 13 Desember 2024.

Maka candaan Prabowo ke Bahlil, tidak bisa dilihat sekadar sebagai puja-puji tetapi juga kritikan kepada Jokowi yang asal memilih menteri.  

4. Luhut Abaikan Gibran di Acara Kenegaraan

Momen Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan ketika memberi sambutan di Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) 2025 pada  Selasa (10/12) menjadi sorotan publik. Dalam momen itu, Luhut tidak menyapa Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka.

Luhut hanya menyapa Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto dan jajaran menteri yang hadir dalam gelaran tersebut. Tidak hanya sekali, Luhut beberapa kali menyapa Prabowo dan melupakan kehadiran Gibran di momen ini.

"Bapak Presiden Republik Indonesia yang kami hormati. Para menteri, kepala lembaga negara, serta para hadirin yang berbahagia," ungkap Luhut Binsar Pandjaitan dalam video tersebut.

Gibran yang duduk di sebelah Presiden Prabowo itu menatap tajam ke arah Luhut yang tak menyebut namanya itu.

Apakah tindakan Luhut ini adalah tindakan tidak sengaja atau tanda yang jelas yang ditunjukkannya tentang siapa yang menjadi pimpinannya saat ini.  Jika benar, itu sinyal loyalitasnya, maka berarti  Jokowi sudah tidak dianggap lagi yang ditunjukkan dengan tidak menyapa anaknya. (Aswan AS)

Tags Terkait

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic