trending

China Kembangkan 71 Jenis Vaksin, Ampuh Hadapi Varian Delta

Penulis Regita Rahmanissa
Jul 16, 2021
ThePhrase.id – Pemerintah China terus berupaya melakukan pengembangan vaksin Covid-19 hingga mencapai 71 jenis. Bahkan, melalui media nasional setempat, Negeri Tirai Bambu tersebut mengklaim bahwa vaksin yang tengah dikembangkan tersebut efektif untuk melumpuhkan Covid-19 varian delta.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh ahli epidemologi terkemuka China, Zhong Nashan saat menyampaikan pidatonya untuk upacara kelulusan Shanghai Tech University pada Sabtu (3/7) pekan lalu.

Ilustrasi vaksin Covid-19, Foto: pixabay.com/Coffee


Di antara 71 vaksin yang sedang dikembangkan, 9 di antaranya telah digunakan untuk publik. Sementara itu, dua jenis vaksin Covid-19 buatan China yakni Sinovac dan Sinopharm telah mendapat izin dari World Health Organization (WHO) untuk penggunaan darurat atau emergency use listing (EUL), termasuk di Indonesia.

“Sembilan dari 71 vaksin telah digunakan. Dua diberikan penggunaan darurat oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO),” ungkap Zhong dilansir dari Global Times, Minggu (4/7).

Dalam pidatonya, Zhong juga menyampaikan pengalaman Kota Guangzhou dalam menanggulangi wabah Covid-19 epidemi baru yang dikatakannya dapat menjangkit lebih dari 7,3 juta orang dalam 20 hari.

Zhong memaparkan, Kota Guangzhou dapat menanggulangi wabah Covid-19 varian baru ini dengan memanfaatkan teknologi lokasi ponsel dan kamera pengintai untuk melacak mereka yang berkontak dekat dengan pasien Covid-19 dalam radius 250 meter.

Ahli epidemplogi terkemuka China, Zhong Nashan (Foto: Reuters)


Lebih jauh, Presiden Asosiasi Industri Vaksin China, Feng Duojja, mengklaim bahwa penelitian dan pengembangan 71 jenis vaksin di China menjadikan negeri dengan jumlah penduduk terbesar di dunia tersebut memiliki jumlah vaksin terbesar di antara negara-negara pengembang vaksin lainnya di seluruh dunia.

Selain itu, Feng juga menyatakan penelitian besar ini juga merupakan kesempatan bagi China untuk mempelajari dan mengembangkan teknologi vaksin, termasuk teknologi mRNA dan teknologi vaksin rekombinan. Hal tersebut juga dianggap sebagai salah satu upaya persiapan diri apabila muncul wabah penyakit lain di masa depan.

Dilansir dari Global Times pada Selasa (13/7), China telah bekerjasama dengan Serbia sebagai negara dari benua Eropa pertama yang bekerja sama untuk membangun lokasi produksi vaksin Sinopharm yang dikembangkan oleh China.

Pabrik produksi vaksin kembangan China di Serbia ini mampu memproduksi 10 juta dosis vaksin Sinopharm dan diperkirakan dapat mengirim sebanyak 3 juta dosis vaksin setiap bulannya.

Hasil produksi vaksin pertama dari pabrik tersebut nantinya akan dialokasikan untuk warga Serbia dalam rangka mengurangi sebaran Covid-19 di negara terkait.

Selain itu, vaksin Sinopharm juga direncanakan akan diproduksi secara lokal oleh Arab Saudi dan Maroko. Terlebih, produsen jenis vaksin rintisan China lainnya, Sinovac, telah membangun pabrik produksinya di negara Mesir.

Sementara itu, dilansir dari Reuters, satu negara Eropa lainnya yakni Hongaria, telah mengumumkan bahwa pihaknya berencana akan memproduksi vaksin Sinopharm di pabrik-pabrik setempat. (Regita)

Tags Terkait

-

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic