ThePhrase.id - Kapal selam wisata ‘Titan,’ yang mengangkut lima orang penumpang termasuk dua miliarder dan CEO OceanGate, dalam ekspedisi perjalanan bawah laut ke bangkai Titanic yang sebelumnya hilang satu jam 45 menit setelah menyelam, kini dinyatakan telah meledak.
Puing-puing kapal selam tersebut ditemukan 200 meter dari bangkai kapal Titanic empat hari setelah kejadian tersebut. Sehingga kelima penumpang yang ikut dalam ekspedisi tersebut dinyatakan meninggal dunia.
Setelah hilang, sejumlah fakta mengejutkan mulai terungkap tentang kapal Titan. Terdapat banyak klaim mengejutkan mengenai tingkat keamanan kapal tersebut. Selain itu, juga terdapat beberapa fakta menarik tentang proses pembangunan dan operasional kapal tersebut.
Berikut ini beberapa fakta yang terkait dengan kapal selam 'Titan' yang mengalami ledakan.
Ekspedisi Titan dirancang untuk membawa hingga lima orang ke kedalaman 4000 meter, sehingga diklaim dapat mencapai bangkai kapal Titanic yang duduk di dasar laut sekitar 3.800 meter dibawah permukaan.
Kapal selam dengan bobot 9.525kg tersebut dapat melaju dengan kecepatan 3 knot atau 5,5 kph, menggunakan pendorong listrik. OceanGate mengatakan bahwa kapal ini dilengkapi dengan lampu LED, sistem navigasi sonar dan peralatan kamera kelas atas. Kapal ini hanya memiliki satu jendela di mana penumpang dapat melihat bangkai kapal.
Setelah penumpang berada di dalam, kapal selam akan ditutup dengan baut dari luar. Penumpang umumnya duduk di lantai, menyandarkan punggung ke dinding dengan satu toilet yang dibatasi dengan tirai.
Melansir Insider.com, Editor in Chief Travel Weekly, Arnie Weissmann mengungkap bahwa bahan carbon fiber yang digunakan pada kapal selam tersebut adalah bahan diskon dari Boeing karena sudah melewati masa pakai untuk digunakan di pesawat terbang.
Dalam ingatannya, Weissmann mengajukan pertanyaan kepada pihak Ocean Gate mengenai hal ini, namun dia diberitahu bahwa tanggal kedaluwarsa bahan tersebut "telah ditetapkan jauh sebelum seharusnya".
OceanGate menolak untuk memberikan komentar mengenai klaim Weissmann. Pada awalnya, Boeing juga menolak memberikan komentar, tetapi kemudian menyatakan bahwa perusahaan “tidak menemukan catatan adanya penjualan material komposit kepada OceanGate atau CEO-nya.”
Sebelumnya, situs web OceanGate mengklaim bahwa kapal tersebut dirancang dan diinisiasi "melalui kolaborasi" dengan Boeing. Namun, Boeing telah membantah keterlibatan dalam desain kapal Titan.
Salah satu fakta yang paling banyak dibicarakan masyarakat dunia adalah penggunaan controller game untuk mengendalikan kapal selam tersebut. CEO OceanGate, Stockton Rush sebelumnya mengungkap bahwa mengemudikan kapal selam "tidak harus membutuhkan banyak keterampilan".
Titan diketahui menggunakan joystick game merek Logitech F710 keluaran 2010, dengan harga US$30 atau setara Rp448.000-an. Menurut sebuah tayangan, Stockton mengungkap bahwa joystick tersebut dipilih karena dirancang untuk anak-anak sehingga tidak mudah rusak.
OceanGate menawarkan ekspedisi selama 10 hari ke situs Titanic, memberikan kesempatan kepada "penjelajah terkualifikasi" untuk bergabung sebagai spesialis misi. Menurut New York Times, tamu-tamu tersebut harus membayar sejumlah 250 ribu dolar. Sehingga tidak mengejutkan bahwa penumpang yang berada di dalam kapal selam tersebut rata-rata adalah miliarder.
Pada tahun 2018, Direktur Operasi Martitim OceanGate David Lochridge dikeluarkan dari jabatannya setelah ia mengungkapkan isu-isu keselamatan terkait kapal selam wisata tersebut. Menurut laporan yang diajukan, perusahaan diduga dapat “menghadapkan penumpang pada risiko yang sangat tinggi di dalam kapal selam eksperimental tersebut.”
David Lochridge melaporkan masalah keselamatan ini kepada Administrasi Keselamatan dan Kesehatan Tenaga Kerja. Dia mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kemampuan kemudi Titan dan mengungkap bahwa kapal selam ini tidak melewati uji coba keselamatan standar.
[nadira]