ThePhrase.id - Jaringan Kota Kreatif UNESCO atau UNESCO Creative Cities Network (UCCN)  merupakan proyek yang diluncurkan pada tahun 2004. Tujuannya untuk mempromosikan kerja sama antar kota dengan mementingkan aspek kreatifitas sebagai faktor utama pengembangan kota.

Saat ini terdapat lima kabupaten/kota yang akan diusulkan masuk dalam Jaringan Kota Kreatif UNESCO:

1. Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta


2. Kota Bitung, Sulawesi Utara


3. Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur


4. Kota Salatiga, Jawa Tengah


5. Kota Surakarta, Jawa Tengah

Nantinya, kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) akan menetapkan dua kabupaten/kota untuk menjadi nominasi Indonesia mengikuti UCCN 2023.

Pemilihan Kota Kreatif Dunia oleh UNESCO biasanya diselenggarakan bersamaan dengan peringatan Hari Kota Sedunia atau World Cities Day yang dirayakan setiap tanggal 31 Oktober.

Dalam penilaian kota kreatif terdapat delapan bidang yang dilihat yaitu, musik (music), kesenian/kriya (arts) dan kerajinan rakyat (folk craft), desain (design), perfilman (cinema), sastra (literature), seni digital (digital arts) atau kuliner (gastronomy).

Dari lima kabupaten/kota tersebut terdapat dua bidang yang diusulkan dari masing-masing wilayah yaitu, bidang kriya dan kerajinan rakyat dan kuliner atau gastronomy.

Usulan bidang kriya dan kerajinan rakyat diperebutkan oleh Kabupaten Bantul, Ponorogo dan Kota Surakarta. Sedangkan dalam bidang kuliner diperebutkan oleh Kota Bitung dan Salatiga.

Masing-masing kabupaten dan kota memiliki keunggulan dalam bidangnya, seperti Kabupaten Ponorogo dengan seni pertunjukan reog. Kabupaten Bantul melalui ekonomi kreatif dan produk-produk kerajinan tangannya. Sedangkan, Kota Surakarta dengan seni pertunjukan seperti Solo Batik Carnival.

Lalu dalam bidang kuliner, Kota Bitung memiliki hidangan Ikan Cakalang dan menjadi penghasil terbesar di Indonesia. Kemudian, Kota Salatiga dengan berbagai macam kuliner legendaris.

Manfaat Jaringan Kota Kreatif UNESCO

Melansir Liputan6, dengan masuknya kabupaten atau kota dalam Jaringan Kota Kreatif UNESCO akan menjadi pemicu bagi keberlanjutan dan perkembangan kabupaten atau kota tersebut. Termasuk dalam aspek lingkungan, sosial, ekonomi, perumahan hingga tata kota. Tentunya juga akan berdampak pada sektor pariwisata pada kabupaten/kota terpilih. [Syifaa]