ThePhrase.id - Indonesia tak hanya memiliki keindahan alam dan kearifan lokal yang menjadi ikon pariwisata, namun Indonesia juga dikenal sebagai negara yang memiliki destinasi ekonomi kreatif yang berkembang dengan adanya kampung-kampung kreatif.
Kampung-kampung kreatif ini tak hanya bergerak dalam bidang kriya saja, banyak kampung kreatif yang berdasarkan kekhasan daerah ataupun keunggulan produk di daerahnya. Kampung kreatif ini merupakan kawasan atau wilayah yang masyarakatnya telah mengembangkan produk unggulan yang memberikan nilai tambahan dan manfaat bagi pertumbuhan ekonomi desa.
Menurut Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif terdapat 17 subsektor ekonomi kreatif yang terdiri dari, arsitektur, desain interior, pengembangan permainan, musik, seni rupa, desain produk, fashion, kuliner, film, animasi dan video, fotografi, desain komunikasi visual, televisi dan radio, kriya, periklanan, seni pertunjukan, penerbitan, dan aplikasi.
Indonesia memiliki beberapa kampung kreatif yang menarik perhatian. Berikut kampung-kampung kreatif di Indonesia.
Desa ini memiliki keayaan alam yang melimpah namun yang menjadi daya tarik utamanya adalah pengrajin keris yang masih dilestarikan hingga saat ini. Pembuatan keris ini merupakan peninggalan para leluhurnya yang merupakan seorang empu atau pembuat keris.
Bahkan pembuatan keris ini sudah menjadi mata pencaharian Desa Aeng Tong-tong, budaya ini sudah dikenalkan kepada anak-anak sejak memasuki Sekolah Dasar (SD).
Kekayaan alam di Lombok sudah tidak perlu dipertanyakan lagi. Keindahan pantai, gunung, dan lautnya mampu menarik perhatian wisatawan lokal dan mancanegara. Selain kekayaan alamnya, Lombok juga memiliki sentra gerabah terbesar yaitu di Desa Banyumulek.
Pengunjung dapat secara langsung melihat proses pembuatan gerabah yang diolah dengan tanah liat hingga menjadi gerabah dengan desain dan warna yang unik. Bagi pengunjung yang ingin mencoba secara langsung juga dapat mendapatkan pengalaman tersendiri di kampung kreatif ini.
Di pedalaman Kalimantan Barat berdekatan dengan perbatasan Sarawak, Malaysia, terdapat satu kampung kreatif yang dikembangkan oleh masyarakat suku Dayak Bidayuh. Kampung itu dikenal dengan produksi anyaman rotan berupa tas yang juga disebut Juah. Pembuatan anyaman rotan tersebut dilakukan sebagian besar oleh para perempuan suku Dayak Bidayuh.
Terletak di Sukoharjo, Jawa Tengah, Kampung Gitar Baki merupakan desa wisata yang sebagian besar kepala keluarganya berprofesi sebagai perajin gitar. Tak hanya memproduksi satu jenis gitar saja, para perajin gitar tersebut juga membuat gitar klasik, gitar akustik model tanduk, ukulele, mandolin, hingga rebab.
Kampung ini merupakan kampung batik tertua di Indonesia. Awal mulanya, batik laweyan ini ditemukan pada abad 14 M pada masa pemerintahan Keraton Pajang. Di sini pengunjung dapat berbelanja sekaligus belajar mengenai batik secara langsung oleh para perajin batik.
Selain batik-batiknya, kampungi ini juga identik dengan bangunan peninggalan masa Keraton Pajang (abad 14 M) sampai masa kejayaan industri batik sekitar tahun 1900 – 1960an. [Syifaa]