ThePhrase.id - Pemecatan Ole Gunnar Solskjaer oleh MU tidak bisa dihindari, setelah kekalahan telak 1-4 dari Watford, akhir pekan kemarin.
Pelatih asal Norwegia itu membantu memulihkan perasaan baik penghuni Old Trafford di awal masa jabatan. Tapi ia akhirnya dianggap gagal di musim ini.
MU memiliki banyak pemain. Bahkan dengan label kelas satu. Namun tidak sedikit di antara mereka yang kesulitan dapat tempat utama.
Nah siapa saja pemain kelas satu di era Solskjaer yang ternyata sulit dapat kepercayaan bermain? Berikut 5 diantaranya, seperti dikutip dari livescore.
Pemain ini mengalami awal yang sulit di MU, setelah dibeli dari Borussia Dortmund pada musim panas lalu. Penyerang 21 tahun ini belum mencetak gol atau assist.
Ia main 14 kali, tetapi 7 di antaranya berawal dari bangku cadangan. Hal itu menunjukkan betapa sulit dapat kepercayaan dari Solskjaer.
Dengan kepergian Solskjaer, pemain muda berbakat ini bisa kembali hidup. Bisa diuntungkan dengan pergantian pelatih.
Ini adalah pembelian lain yang tidak dioptimalkan Solskjaer. Padahal pemain muda Belanda ini datang dengan catatan mentereng.
Musim ini eks penggawa Ajax ini baru dua kali jadi starter. Donny merupakan bagian penting dari Ajax, dalam perjalanan di Liga Champions 2018/2019. Ketika itu sampai semifinal.
Pemain 24 tahun ini boleh punya harapan baru lagi usai pergantian pelatih. Setidaknya pelatih baru bisa cocok dengan gaya permainannya.
Ia memperkenalkan dirinya kepada penggemar MU lewat gol ke gawang Liverpool pada 2015. Tapi pemain Prancis itu tidak pernah memperlihatkan potensi kelas dunianya.
Musim ini, ia baru main 6 kali bertanding di Premier League. Sebelumnya ia terbilang menawan, karena punya catatan 79 gol buat MU dalam 266 laga.
Namun di musim ini Anthony begitu menurun. Sekarang dengan segera hadirnya pelatih baru, juara Piala Dunia 2018 itu bisa punya harapan lagi, yaitu kembali jadi pemain utama.
Pemain 28 tahun ini 6 bulan musim kemarin dipinjamkan ke West Ham Uniteed. Hasilnya apik, mencetak 9 gol dan 4 assist dalam 16 laga Premier League.
Solskjaer pun mendaftarkan nama Lingard di Premier League musim ini. Namun lagi-lagi Jesse Lingard jarang dilibatkan dalam proyek sebelas terbaik, tiap mengawali pertandingan.
Akibatnya menit bermain Lingard menjadi tipis. Kini seiring kepergian Solskjaer, barangkali pemain internasional Inggris itu bisa mendapatkan kehidupan kedua.
Penerima manfaat lain dari kepergian Solskjaer dari MU mungkin adalah Alex Telles. Bek kiri ini terus bersaing dengan Luke Shaw.
Hasilnya muram, karena total hanya dimainkan dalam 10 laga sejak dua musim terakhir. Ketika memperkuat FC Porto musim 2019/2020, Alex Telles mampu mencetak 11 gol dan 8 assist.
Siapa tahu dengan masuknya pelatih anyar, Alex Telles bisa jadi pilihan utama. Menyingkirkan Luke Shaw, yang performanya dipandang lebih stabil dibandingkan Telles. (Nadira)