regional

5 Tradisi di Indonesia untuk Menyambut Datangnya Bulan Ramadan

Penulis Ashila Syifaa
Feb 28, 2025
Ilustrasi tradisi merayakan datangnya Ramadan. (Foto: Canva/Odua Images)
Ilustrasi tradisi merayakan datangnya Ramadan. (Foto: Canva/Odua Images)

ThePhrase.id – Tak terasa, sebentar lagi umat Islam akan memasuki bulan Ramadan untuk melaksanakan ibadah puasa. Sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki budaya dan tradisi unik dalam menyambut datangnya bulan suci yang penuh berkah ini. 

Setiap daerah memiliki tradisi menyambut bulan Ramadan yang berbeda-beda dan telah dilakukan secara turun-temurun sebagai bentuk melestarikan budaya dan adat istiadat. Berikut beberapa tradisi perayaan untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadan.

1. Nyorog

Nyorog adalah salah satu tradisi Betawi yang masih ada sampai saat ini. Tradisi adat Betawi ini dilakukan dengan memberikan bingkisan makanan kepada anggota keluarga yang lebih tua, seperti kepada orang tua atau mertua yang berbeda rumah, tetapi bisa juga ke tokoh daerah setempat.

Tak hanya kegiatan berkirim makanan saja, Nyorog merupakan tradisi untuk menyambut Ramadan sebagai bentuk penghormatan, sekaligus menjalin silaturahmi untuk mempererat tali persaudaraan antar sesama.

2. Cucurak

Masyarakat Sunda juga punya cara untuk menyambut Ramadan yang secara turun-temurun telah dilakukan. Tradisi ini adalah Cucurak atau curak-curak yang memiliki arti senang-senang atau bersenang-senang. Dalam tradisinya, cucurak dilakukan dengan berkumpul bersama keluarga besar atau kerabat terdekat.

Biasanya cucurak dilakukan dengan hidangan makanan yang sederhana, seperti nasi liwet, tahu, tempe, ikan asin, hingga lalapan dan sambal yang disajikan di atas daun pisang.

3. Padusan

5 Tradisi di Indonesia untuk Menyambut Datangnya Bulan Ramadan
Tradisi Padusan. (Foto: halalmui.org)

Padusan merupakan tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang juga merupakan tradisi turun-temurun dan masih dilestarikan hingga saat ini.

Padusan dalam bahasa jawa 'adus' berarti mandi dan menjadi simbol mensyucikan diri, jiwa, dan raga. Tradisi ini dilakukan dengan cara berendam atau mandi di sumur-sumur atau sumber mata air lainnya, yang dilakukan sehari sebelum ibada puasa Ramadan.

4. Meugang

Untuk menyambut datangnya bulan Ramadan dan hari raya Idulfitri, tradisi meugang sudah identik dengan masyarakat Aceh yang telah dilakukan sejak lama pada era Kerajaan Aceh.

Meugang merupakan acara makan-makan yang juga memiliki makna dan simbol. Dahulu, meugang identik dengan berdoa kepada orang yang sudah meninggal, namun kini tradisi dilaksanakan dengan kenduri dan makan bersama telah menjadi bagian dominan dalam pelaksanaannya.

5. Mattunu Solong

Masyarakat Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, juga memiliki tradisi untuk menyambut bulan suci Ramadan, yaitu Mattunu Solong. 

Tradisi ini dilakukan dengan menyalakan pelita dan ditempatkan di seluruh bagian rumah, seperti pagar, halaman, anak tangga, pintu masuk, hingga dapur. Hal ini membuat suasana malam sebelum puasa indah dengan cahaya dari pelita yang nyala.

Tradisi ini dilakukan karena dahulu belum ada lampu dan mengharpkan agar cahaya api dapat menjadi penanda untuk mendatangkan rejeki, terutama di bulan suci Ramadan. [Syifaa]

Tags Terkait

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic