ThePhrase.id - Menambah jumlah dosis vaksin Covid-19 yang tersedia di Indonesia, 594.200 dosis vaksin AstraZeneca tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang pada 6 Agustus 2021.
Foto: Kedatangan Vaksin AstraZeneca di Bandara Soekarno-Hatta (covid19.go.id)
Vaksin AstraZeneca yang masuk dalam kedatangan vaksin ke-35 tersebut merupakan bagian kedua dari perjanjian bilateral AstraZeneca dengan pemerintah Indonesia. Sebelumnya, melalui perjanjian yang sama, Indonesia telah menerima 1.041.400 dosis pada bulan Juli lalu.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dr. Siti Nadia Tarmizi, mengatakan bahwa kedatangan vaksin tersebut menambah jumlah dosis vaksin di Indonesia menjadi 180.072.080 dosis. Sebanyak 144.700.280 yang merupakan bahan baku dan 35.371.800 merupakan vaksin jadi. Vaksin bahan baku tersebut kemudian diolah menjadi vaksin jadi berjumlah 117.300.000.
Total estimasi vaksin yang sudah tersedia di Indonesia jadi sebanyak 152.671.800 yang terdiri dari Sinovac 144.700.280, AstraZeneca 16.121.640, Sinopharm 8.250.000, dan Moderna sebanyak 8.000.160.
Pemerintah pun didorong untuk terus melakukan percepatan vaksinasi untuk mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok. Saat ini setidaknya sudah 100,9 juta vaksin yang sedang beredar di seluruh Indonesia.
Foto: Kedatangan Vaksin AstraZeneca di Bandara Soekarno-Hatta (covid19.go.id)
Menurut Nadia, selain mengejar percepatan vaksinasi dan penyuntikan 2 juta dosis per hari, perlu pengaturan jadwal vaksinasi bagi penerima dosis pertama dan pengelolaan stok vaksin yang baik untuk memastikan setiap orang yang telah mendapatkan dosis pertama akan mendapatkan vaksinasi dosis kedua tepat waktu.
Dalam kesempatan yang sama, Nadia juga menyampaikan, dari target sasaran vaksinasi 208.265.720, hingga Kamis (5/8), total vaksinasi dosis 1 mencapai 48.858.419 atau 20,46% dan total vaksinasi dosis 2 baru 22.283.984 atau 10,7%.
Ia juga berharap masyarakat untuk tidak ragu untuk di vaksin sesuai dengan jadwal ketersediaan vaksin di daerah masing-masing.
“Dan jangan lupa untuk tetap menjalankan protokol kesehatan agar upaya menurunkan penularan dapat terus berjalan konsisten," ujarnya. [nadira]