regional

Aceh Peringati 17 Tahun Tsunami

Penulis Ashila Syifaa
Dec 30, 2021
Aceh Peringati 17 Tahun Tsunami
ThePhrase.id – Aceh memperingati 17 tahun tsunami dengan ber’doa dan berziarah. Bagi masyarakat Aceh, tanggal 26 Desember menjadi hari untuk mengenang dan memperingati musibah terjadinya tsunami pada tahun 2004 lalu.

Acara bertema “Siaga Bencana Tangguh Bencana” ini, juga sebagai ajang untuk merefleksikan diri untuk cita-cita yang sudah atau belum tercapai.

"Tak terasa sudah 17 tahun, kita memperingati musibah gempa dahsyat dan tsunami. Marilah kita doakan mereka yang syahid semoga Allah menempatkan para syuhada tersebut di sisi-Nya," ucap Gubernur Aceh, Nova Iriansyah.

Gubernur Aceh, Nova Iriansyah pada acara peringatan 17 tahun Tsunami Aceh di Kuburan Massal Ulee Lheue. (Foto: acehprov.go.id)


Acara tersebut juga dijadikan kesempatan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat atas mitigasi bencana agar masyarakat selalu siaga jika sewaktu-waktu terjadi kembali. Adapun tradisi yang dilakukan oleh nelayan untuk memperingati terjadinya tsunami Aceh 2004 dengan tidak melaut.

Selain acara doa bersama dan ziarah, ada penyerahan santunan kepada anak yatim dan juga penyerahan hadiah pemenang Tsunami Sains Project 2021 yang diikuti oleh pelajar Aceh. Tsunami Sains Project 2021 adalah ajang untuk mensosialisasikan mitigasi bencana kepada semua kalangan terutama pelajar muda agar lebih tangguh dan siap jika terjadi bencana.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang juga hadir menyampaikan salah hangatnya untuk masyarakat Aceh. Ia pun menyampaikan bahwa sejak terjadinya tsunami tersebut, Aceh berhasil bangkit kembali menjadi lebih maju dan lebih baik.

Museum Tsunami Aceh, Banda Aceh. (Foto: Wikimedia Commons)


"Hari ini saya melihat infrastruktur begitu maju kami pun sangat senang melihat kemajuan itu," tutur Ridwan Kamil.

Pada tahun 2007, Ridwan Kamil turut mendesain dan membangun Museum Tsunami Aceh yang diresmikan pada tahun 2009. Museum tersebut menjadi monumen yang menyimpan memori kolektif dan monumen simbolis sekaligus merupakan pusat pendidikan bencana dan tempat perlindungan darurat.

"Saya tahun 2007 bukan Gubernur dan wali kota. Masyarakat Aceh mempercayai saya untuk menitipkan memori kolektifnya melalui sebuah karya namanya museum Tsunami Aceh," imbuh Ridwan Kamil. [Syifaa]

Tags Terkait

-

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic