
ThePhrase.id - Langit Desember 2025 akan menjadi salah satu yang paling aktif sepanjang tahun. Menariknya, banyak di antaranya bisa diamati langsung dari Indonesia tanpa teleskop, asalkan langit cerah dan polusi cahaya rendah.
Berikut daftar fenomena yang akan menghiasi langit sepanjang Desember 2025.
5 Desember – Supermoon Full Cold Moon
Supermoon terakhir tahun ini muncul pada 5 Desember. Dikenal sebagai Full Cold Moon, Bulan berada sedikit lebih dekat dengan Bumi sehingga tampak lebih besar dan terang. Fenomena ini bisa diamati tanpa alat bantu, bahkan dari area perkotaan.
6 Desember – Hujan Meteor Fi Cassiopeid
Fi Cassiopeid hadir dengan intensitas rendah namun konsisten. Titik radiant-nya berada di rasi Cassiopeia. Pengamatan terbaik dilakukan dari lokasi minim cahaya untuk menangkap meteor cepat dari langit utara.
7 Desember – Hujan Meteor Puppid–Velid
Berpuncak pada 7 Desember, hujan meteor ini memiliki dua titik radiant, yaitu Puppis dan Vela. Posisi Indonesia di khatulistiwa membuat pengamatan cukup ideal. Meteor Puppid–Velid juga kerap menampilkan lintasan panjang.
9 Desember – Hujan Meteor Monocerotid
Hujan meteor yang akan mencapai puncaknya pada 9 Desember 2025 ini dikenal karena sifatnya yang tak terduga, di mana ia dapat memunculkan ledakan singkat aktivitas yang intens, menjadikannya tantangan menarik bagi pengamat.
12 Desember – Hujan Meteor Sigma Hydrid
Sigma Hydrid atau σ-Hydrid mencapai puncaknya pada 12 Desember. Meteor yang muncul biasanya cepat dan berintensitas sedang. Pengamatan paling optimal dilakukan di area terbuka yang mengarah ke rasi Hydra.
14 Desember – Hujan Meteor Geminid
Geminid adalah salah satu hujan meteor paling aktif dalam satu tahun. Puncaknya pada 14 Desember. Berasal dari asteroid 3200 Phaethon, Geminid dapat menampilkan puluhan meteor per jam di bawah langit gelap. Fenomena ini menjadi yang paling dinantikan pada Desember.
16 Desember – Hujan Meteor Comae Berenicid
Hujan meteor ini memuncak pada 16 Desember dengan intensitas rendah. Pengamatan membutuhkan lokasi dengan langit sangat gelap. Meteor biasanya melintas lembut dari rasi Coma Berenices.
20 Desember – Hujan Meteor Leonis Minorid
Leonis Minorid berpuncak pada 20 Desember dan memiliki aktivitas kecil. Fenomena ini sering dianggap sebagai penanda mendekatnya titik balik matahari. Untuk melihatnya diperlukan kondisi langit yang sangat gelap karena meteor cenderung redup.
21 Desember – Titik Balik Matahari (Solstis)
Solstis terjadi ketika Matahari berada di posisi paling selatan. Fenomena ini menandai musim dingin astronomi di belahan Bumi Utara dan musim panas di belahan Bumi Selatan. Peristiwa ini juga memengaruhi panjang siang dan malam di seluruh dunia.
22 Desember – Hujan Meteor Ursid
Ursid menjadi penutup fenomena langit bulan ini. Puncaknya pada 22 Desember dengan radiant di rasi Ursa Minor. Fenomena ini lebih mudah diamati dari belahan Bumi Utara, namun sebagian wilayah Indonesia bagian utara masih memiliki peluang kecil bila langit sangat cerah.
Mulai dari supermoon yang terang hingga hujan meteor yang muncul hampir setiap pekan, langit Desember 2025 menawarkan rangkaian tontonan astronomi yang menarik. Selama cuaca mendukung dan polusi cahaya rendah, masyarakat di Indonesia memiliki kesempatan besar untuk menyaksikannya secara langsung. [nadira]