trending

Ada Wacana Vaksin Keempat, Ini Respons Pemerintah

Penulis Nadira Sekar
Jul 27, 2022
Ada Wacana Vaksin Keempat, Ini Respons Pemerintah
ThePhrase.id - Dinilai belum cukup memberikan perlindungan, epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, mendorong pemerintah untuk mempertimbangkan vaksinasi Covid-19 dosis keempat atau booster kedua.

Foto: Ilustrasi Vaksin (pexels.com photo by RF._.studio)


Menurut Dicky, vaksin dosis keempat perlu dilakukan terutama untuk beberapa kelompok, mengingat virus Covid-19 terus bermutasi dengan cepat. Ia mengungkap bahwa beberapa kelompok yang harus dipertimbangkan untuk mendapat vaksin dosis keempat adalah lansia, orang dengan komorbid, dan petugas pelayanan publik.

Menurutnya, perkembangan mutasi virus Covid-19 telah menurunkan efikasi vaksin, sehingga vaksin dosis ketiga saja belum cukup.

"Sekarang tiga dosis pun sudah terancam menurun lagi ini efektivitasnya dalam memberikan proteksi," ujar Dicky dilansir Kompas.com.

Dicky menjelaskan vaksin dosis keempat atau booster kedua memiliki peran yang sangat penting dalam menghadapi subvarian BA 5 dan BA 2.75. Hal ini karena adanya potensi subvarian tersebut untuk menembus proteksi vaksin yang saat ini ada.

“Artinya memerlukan booster, karena kemampuan dia (subvarian BA 5 dan BA 2.75) menembus ini juga akan berdampak serius kalau yang bersangkutan level proteksinya sedang menurun karena (vaksin sebelumnya) sudah diberikan lama,” kata Dicky.

Ia melanjutkan, kenapa vaksin dosis keempat penting, hal ini karena ada kelompok masyarakat yang berisiko seperti lansia, orang dengan komorbid serta orang dengan pekerjaan yang berkutat dengan pelayanan publik, bidang kesehatan, dan sebagainya. Ia mengatakan, vaksin dosis ke-4 terbukti 64 persen bisa mencegah keparahan dan 72 persen mencegah kematian.
Respons Pemerintah

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkap bahwa saat ini pemerintah masih menampung usulan pemberian vaksin Covid-19 dosis keempat atau booster kedua bagi beberapa kelompok, termasuk tenaga kesehatan di Indonesia.

Ia menambahkan bahwa pihaknya saat ini masih berkonsentrasi untuk memberikan vaksin primer (dua dosis vaksinasi) dan booster pertama (dosis ketiga vaksinasi) di seluruh elemen masyarakat.

"Ide bagus juga, jadi nakes-nakes yang dapatnya di awal udah ini [turun antibodinya]," kata Budi kepada wartawan di Kementerian Kesehatan, Rabu (29/6) dilansir CNN Indonesia.

Budi menyatakan bahwa kebijakan pemberian booster kedua belum resmi di Indonesia. Adapun salah satu pertimbangan membuka peluang vaksin dosis keempat bagi tenaga kesehatan lantaran ia optimis jumlah ketersediaan vaksin Covid-19 di Indonesia masih banyak, baik itu melalui donasi luar negeri maupun rencana produksi dalam negeri. [nadira]

Tags Terkait

 
Related News

Popular News

 

News Topic