politics

Adi Prayitno: Jika Jokowi dan Gibran Gabung Partai Golkar, Tensi dengan PDIP Bisa Memanas

Penulis Rangga Bijak Aditya
Dec 09, 2024
Pengamat politik, Adi Prayitno. (Foto: Dokumentasi ThePhrase.id/Rangga Bijak Aditya)
Pengamat politik, Adi Prayitno. (Foto: Dokumentasi ThePhrase.id/Rangga Bijak Aditya)

ThePhrase.id - Pengamat politik, Adi Prayitno mengatakan tensi antara Partai Golkar dengan PDI Perjuangan akan memanas apabila Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka dan mantan Presiden RI, Joko Widodo bergabung dengan Golkar.

“Bagi Jokowi, setidaknya ada back up jika terus-terusan digebuk PDI Perjuangan. Bisa jadi ke depan tensi bakal memanas PDI Perjuangan versus Golkar, dua partai yang sebenarnya sejak lama jadi musuh bebuyutan,” ucap Adi Prayitno dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (6/12) dikutip Antaranews.

Partai Golkar, lanjut Adi, dapat menjadi tempat bernaung bagi Jokowi apabila mendapat serangan dari PDIP, mengingat status dirinya yang beberapa waktu lalu dinyatakan sudah tidak menjadi bagian dari partai berlambang banteng moncong putih itu.

Ia juga berpandangan bahwa akan menjadi hal yang baik bagi Gibran jika bergabung dengan Partai Golkar. Di partai tersebut, Gibran memiliki peluang untuk berakselerasi.

“Di Golkar relatif masih bisa berakselerasi karena Golkar tak punya presiden atau wakil presiden. Dengan Gibran jadi anggota kehormatan Golkar, itu artinya Golkar punya wapres saat ini,” tukasnya.

Terlebih, menurut Adi saat ini posisi Jokowi dan Gibran sudah menguat secara politik atas keanggotaan Partai Golkar karena disebut-sebut telah menjadi anggota kehormatan Partai Golkar.

“Meski publik tak pernah tahu apa kewenangan anggota kehormatan itu nantinya, secara politik Jokowi dan Gibran sudah punya partai yang perolehan pileg-nya runner up,” ujarnya.

Oleh karena itu, Adi menilai Partai Golkar akan menjadi pilihan yang lebih baik jika dibandingkan apabila Jokowi dan Gibran bergabung dengan Partai Gerindra.

Ia berpendapat bahwa Gibran tidak akan bisa bermanuver banyak jika berada di Partai Gerindra, karena ketua umum partai tersebut merupakan Presiden RI, Prabowo Subianto.

“Posisi Gibran tak signifikan, tak bisa bermanuver banyak karena ada Prabowo yang jadi presiden. Auranya (Gibran) tertutup Prabowo,” tandasnya. (Rangga)

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic