ThePhrase.id – Baru-baru ini majalah TIME baru saja merilis daftar ‘100 Most Influential People of 2021’ atau ‘100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia Tahun 2021’. Begitu banyak public figure dunia yang masuk ke dalam daftar tersebut, seperti penyanyi asal Amerika Serikat, Billie Eilish, serta Pangeran Harry & Meghan Markle, dan sebagainya.
Namun kali ini, dalam daftar tersebut tertera nama seseorang yang berasal dari Indonesia, Prof Adi Utarini, dosen dan peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM).
Dilansir dari TIME, wanita dengan nama lengkap Prof. Adi Utarini, MSc, MPH, PhD ini direkomendasikan oleh Melinda French Gates untuk menjadi sosok yang berpengaruh di tahun 2021 ketika dirinya sedang melakukan kunjungan ke Indonesia.
"Beberapa tahun yang lalu, dalam perjalanan ke Indonesia, saya mengunjungi sebuah keluarga di dekat lab Adi Utarini di Yogyakarta. Saya ingin mendengar bagaimana dia berhasil meyakinkan mereka untuk membiarkan dia melepaskan kawanan nyamuk di sekitar lingkungan mereka," ucap Melinda.
Bukan tanpa sebab, Melinda merokemendasikan wanita yang akrab disapa sebagai Prof. Uut ini dikarenakan ia berperan penting dalam upaya mengatasi penyakit demam berdarah.
Kala itu, Prof. Uut sedang melakukan percobaan di Kota Yogyakarta yang mempunyai populasi penduduk sebanyak 400.000 jiwa. Yogyakarta sendiri termasuk ke dalam kota dengan tingkat penularan DBD pada saat Prof. Uut melakukan percobaannya tersebut.
Adi Utarini di halaman THE 100 MOST INFLUENTIAL PEOPLE OF 2021 (Foto: TIME)
Bersama dengan tim peneliti internasional dari World Mosquito Program (WMP), Prof. Uut yang juga merupakan seorang peneliti dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM ini melakukan percobaan dengan cara menginokulasi nyamuk dengan bakteri Wolbachia guna mencegah ancaman infeksi demam berdarah.
Bakteri Wolbachia sendiri merupakan bakteri yang dapat mencegah nyamuk menularkan demam berdarah melalui gigitannya. Selain itu, bakteri ini juga tidak berbahaya bagi manusia.
Penerapan hasil studi yang dipimpin oleh Prof. Uut terbukti berhasil menurunkan tingkat penyakit di lingkungan masyarakat.
Sebelum masuk dalam daftar 100 Orang Berpengaruh di Dunia dalam majalah TIME, Adi Utarini juga pernah dibanggakan oleh Jokowi di Instagram.
Berdasarkan jurnal ilmiah, Nature, ketika itu, bersama dengan Tri Mumpuni, Prof. Uut masuk ke dalam daftar 10 orang yang membantu pengembangan ilmu pengetahuan di dunia.
Perjalanan Pendidikan Adi Utarini
Pada awalnya, wanita kelahiran Yogyakarta pada 4 Juni 1965 silam ini meraih gelar dokter pada tahun 1989. Setelah itu, ia melanjutkan studinya ke University of London, UK pada tahun 1994 dengan mengambil program Master of Science in Mother and Child Health.
Prof. Adi Utarini dalam Webinar Inovasi Wolbachia (Foto:World Mosquito Program)
Pada tahun 2002, Prof. Uut meraih gelar Doctor of Philosophy setelah dirinya menempuh pendidikan di Umea University, Swedia.
Dilansir dari laman FK-KMK UGM, Prof. Uut merupakan dosen yang mengajar beberapa mata kuliah, di antaranya kursus kebijakan dan manajemen mutu serta metode penelitian.
Selain berprofesi sebagai dosen, wanita yang mempunyai hobi bersepeda, bermain piano dan tenis meja ini merupakan pimpinan Divisi Mutu Pelayanan Kesehatan di Ikatan Rumah Sakit Indonesia dan juga Redaktur Utama Jurnal Akreditasi Rumah Sakit terbitan KARS bersama PKMK UGM. [hc]