ThePhrase.id - Pengadilan mengabulkan permohonan ADOR untuk melarang anggota NewJeans melakukan kegiatan independen dengan nama NJZ. Pada 21 Maret 2025, Divisi Perdata Pengadilan Distrik Pusat Seoul memutuskan untuk mendukung permintaan ADOR terkait larangan aktivitas independen NewJeans, termasuk penandatanganan kontrak iklan.
Menanggapi putusan ini, kelima anggota NewJeans/NJZ menyatakan bahwa mereka menghormati keputusan pengadilan, tetapi berencana untuk mengajukan banding.
"Kami NJZ, menghormati keputusan pengadilan. Namun, kami percaya bahwa keputusan tersebut tidak cukup memperhitungkan fakta bahwa kepercayaan anggota pada ADOR telah hancur total," ujar NJZ.
NJZ juga menilai bahwa keputusan ini diambil terlalu cepat, sehingga mereka tidak memiliki cukup waktu untuk menyampaikan seluruh fakta kepada pengadilan. Selain itu, mereka menyoroti adanya ketimpangan akses informasi dalam kasus ini. Menurut NJZ, ADOR dan HYBE memiliki kendali penuh atas semua data terkait aktivitas hiburan para anggota, sementara mereka sendiri harus berusaha menghubungi berbagai pihak secara individu untuk mendapatkan informasi yang diperlukan.
NJZ berencana untuk terus memperjuangkan hak mereka melalui proses banding. Mereka berkomitmen untuk melengkapi bukti dan memberikan penjelasan lebih rinci guna menentang putusan ini.
Sebelumnya, pada 28 November 2024, NewJeans mengadakan konferensi pers darurat untuk mengumumkan keputusan mereka keluar dari ADOR karena dugaan pelanggaran kontrak dan kegagalan ADOR dalam memenuhi kewajiban mereka. Para anggota menyatakan bahwa kontrak eksklusif mereka akan berakhir pada 29 November 2024 dan mereka akan melanjutkan aktivitas secara independen.
Sebagai respons, ADOR mengajukan gugatan ke Pengadilan Distrik Pusat Seoul pada Desember 2024 untuk mengonfirmasi keabsahan kontrak eksklusif mereka dengan NewJeans. Sebulan kemudian, agensi juga mengajukan permohonan perintah pengadilan agar tetap menjadi agensi resmi NewJeans hingga ada keputusan akhir dalam sengketa kontrak.
Permohonan ini juga mencakup larangan bagi para anggota untuk beraktivitas independen, termasuk menandatangani kontrak iklan tanpa persetujuan ADOR. Permintaan ini kemudian diperluas untuk melarang kegiatan terkait hiburan lainnya, seperti menulis lagu, membuat musik, dan bernyanyi. [nadira]