Thephrase.id - Ganda putra Ahsan/Hendra kembali ke lapangan untuk menjaga harapan Tim Indonesia meraih medali emas di Olimpiade Tokyo 2020. Bertempat di Musashino Forest Sport Plaza, Jumat 30 Juli 2021, The Daddies akan menghadapi Lee Yang/Wang Chi-Lin, ganda putra dari Cina Taipei.
Foto: Pasangan ganda putra Ahsan/Hendra akan menghadapi pasangan China di semifinal siang ini (dok. NOC Indonesia)
Bermain di lapangan 1 mulai pukul 16.15 WIB nanti, Ahsan/Hendra diharapkan bisa meraih tiket ke final. Karena peluang terbaik Indonesia untuk mendapatkan medali emas ada di cabor bulu tangkis nomor ganda putra.
Dua ganda putra ini dalam sejarahnya sudah pernah bertemu sebanyak 10 kali. Ahsan/Hendra unggul dalam 6 pertemuan.
Tapi dalam pertemuan terakhir pada final BWF World Tour Finals 2020, 31 Januari 2021 lalu, Ahsan/Hendra kalah dari Lee Yang/Wang Chi-Lin. The Daddies dalam gelaran final di Dubai itu kalah dua game langsung. Lee Yang/Wang Chi-Lin unggul 21-17 dan 23-21.
Namun atmosfer Olimpiade tentu berbeda dengan BWF World Tour. Gengsi di pesta olahraga dunia empat tahunan ini terasa lebih tinggi dan sakral.
Analisis Kekuatan Lawan
Hendra Setiawan yang pernah meraih medali emas ganda putra Olimpiade Beijing 2008, mengaku tidak mau tegang. Partai semifinal nanti dijalani dengan perasaan enjoy.
Bersama pasangannya Mohammad Ahsan, Hendra ingin memberikan yang terbaik di lapangan. Meski begitu ia sudah memiliki analisis mengenai kekuatan lawan.
Karena bagaimanapun juga kalau mau perang, pasti harus mengenali musuh terlebih dahulu. Bertanding tanpa punya modal pemahaman terhadap kekuatan lawan, sama saja bunuh diri.
"Lee Yang/Wang Chi-Lin itu punya kecepatan dan kekuatan. Dua hal itu harus kami waspadai. Terkait strategi tidak bisa kami ungkap. Kami juga akan berdiskusi dengan pelatih," ujar Hendra, seperti dikutip dari NOC Indonesia.
Harapan Pelatih
Sementara pelatih ganda putra bulu tangkis Indonesia, Herry IP, mengungkapkan Ahsan/Hendra punya modal besar untuk menghadapi pasangan Cina Taipei. Modal itu adalah pengalaman.
Saat ini Ahsan dan Hendra sudah berusia kepala tiga. Ahsan sebentar lagi berusia 34 tahun. Kalau Hendra segera berulang tahun ke-37.
"Ahsan/Hendra itu pemain senior, sudah tiga kali main di Olimpiade. Saya percaya mereka bisa mengatur semangat, keinginan, dan kemauan, ketika menghadapi lawan," ujar Herry IP.
Saat ditanya apakah kemampuan fisik pemain Ahsan/Hendra menghadapi tenaga muda Cina Taipei ini bisa diandalkan, Herry IP mengatakan persaingan tidak hanya melulu bicara fisik.
"Saya percaya secara mental Ahsan/Hendra bisa mengatasinya. Paling penting mereka bisa mengatur irama permainan," tutur Herry IP. (Nadira)