AHY Jadi Lulusan SMA Taruna Nusantara Pertama di Kursi Menteri ATR

ThePhrase.id - Presiden RI Joko Widodo secara resmi telah melantik Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR), merangkap sebagai Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN), gantikan Hadi Tjahjanto di Istana Negara, Jakarta, Rabu (21/2).

Agus Harimurti Yudhoyono, yang akrab disapa AHY lahir pada 10 Agustus 1978 di Bandung, Jawa Barat. Ia merupakan seorang anak dari Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan istrinya, Ani Yudhoyono.

Ketua Umum Partai Demokrat itu lahir dari keluarga yang memiliki background militer, seperti ayahnya SBY, serta kakeknya, Sarwo Edhi Wibowo yang juga merupakan tokoh militer di Indonesia.

AHY merupakan lulusan SMA Taruna Nusantara pada tahun 1997 dengan meraih Garuda Trisakti Tarunatama Emas, yakni predikat lulusan terbaik. Setelah itu ia melanjutkan pendidikannya di Akademi Militer (Akmil).

Semasa pendidikan di Akmil, ia turut memperoleh prestasi, seperti meraih penghargaan Tri Sakti Wiratama yang membuatnya terpilih sebagai Komandan Resimen Korps Taruna pada tahun 1999. AHY lulus dari Akmil dengan predikat terbaik dan meraih Bintang Adhi Makayasa pada tahun 2000.

Setelah lulus dari Akmil, AHY terus melanjutkan karier militernya hingga akhirnya memutuskan untuk berhenti pada tahun 2016, saat menjabat sebagai Komandan Batalyon Infanteri Mekanis 203/Arya Kamuning.

Ia memilih untuk banting stir ke bidang politik dan menjadi Ketua Umum Partai Demokrat, meneruskan apa yang sudah dibangun oleh ayahnya, SBY, untuk rakyat Indonesia.

Jabat Posisi Menteri, Lompatan Jauh untuk Bangsa

Bergabungnya AHY ke dalam Kabinet Indonesia Maju (KIM) sebagai Menteri ATR, merupakan sebuah lompatan yang amat jauh dalam kariernya, bahkan melampaui seniornya dari Lembah Tidar.

Apabila putra dari SBY itu tetap melanjutkan karier politiknya, kemungkinan saat ini pangkatnya ialah Kolonel. Sementara itu, sesuai dengan strata-nya, jabatan menteri lebih senior dibandingkan dengan posisi bintang empat dalam karier politik. Bahkan, di kalangan lulusan SMA Taruna Nusantara, AHY merupakan orang pertama yang berhasil duduki kursi menteri.

Lompatan jauh tersebut tak begitu saja dengan mudah ia dapatkan. Perlu perjuangan dan usaha keras, juga dukungan dari keluarga, mitra, sahabat, dan partainya untuk meraih hal tersebut. Termasuk tiga hal yang sangat membantunya, yaitu:

Pertama faktor SBY, yang memberinya ruang di Partai Demokrat sebagai Ketua Umum, yang membuatnya lebih berkembang serta membuat partainya menjadi salah satu partai yang solid dan mampu menjadi mesin penggerak politik di Indonesia.

Kedua, faktor calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto. Ia merupakan sosok yang meminta kepada Presiden Jokowi agar AHY diberikan tugas dan bergabung ke dalam kabinetnya. Prabowo yakin bahwa kemampuan dan kepemimpinan AHY mampu membuat kabinet pemerintahan Jokowi menjadi lebih solid.

Terakhir, faktor Presiden Jokowi, yang selalu terbuka untuk memberi ruang dan panggung untuk anak muda. Sebenarnya, Jokowi telah mengajak AHY untuk bergabung ke dalam pemerintahannya sejak 2019, namun tidak memungkinkan karena dinamika politik saat itu. Akhirnya, kesempatan untuk bergabung ke dalam kabinetnya diambil AHY di tahun 2024 ini. (Rangga)