trending

AHY: Perkiraan Biaya Pemulihan Infrastruktur Dasar di Aceh-Sumatra Butuh Rp51 Triliun, Jalanan Paling Utama

Penulis Rangga Bijak Aditya
Dec 15, 2025
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko Infra), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ketika mengunjungi wilayah terdampak bencana banjir bandang di Kota Lintang Bawah, Kabupaten Aceh Tamiang pada Rabu (10/12)/25). (Foto: Instagram/agusyudhoyono)
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko Infra), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ketika mengunjungi wilayah terdampak bencana banjir bandang di Kota Lintang Bawah, Kabupaten Aceh Tamiang pada Rabu (10/12)/25). (Foto: Instagram/agusyudhoyono)

ThePhrase.id - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko Infra), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyatakan pemerintah membutuhkan anggaran sekitar Rp51 triliun untuk memulihkan infrastruktur yang rusak akibat bencana di Provinsi Aceh-Sumatra.

Ia menjelaskan bahwa kebutuhan anggaran tersebut diutamakan untuk membangun kembali infrastruktur dasar, seperti jalan, jembatan, dan penyediaan air bersih.

“Dari sisi Kementerian Pekerjaan Umum, estimasi awal, sekali lagi akan terus di-update karena kondisi akan terus berkembang, itu diperlukan alokasi kurang lebih Rp51 triliun untuk pembangunan kembali infrastruktur dasar, utamanya jalan dan jembatan, dan air bersih,” ujar AHY kepada awak media di Jakarta, Minggu (15/12) dikutip Antaranews.

AHY mengungkapkan angka tersebut berasal dari perhitungan awal Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo yang disampaikan dalam rapat beberapa hari sebelumnya.

Menurutnya, perbaikan infrastruktur dasar seperti jalanan akan menjadi fokus utama, karena jalur darat berperan penting dalam mendukung distribusi bantuan logistik dan pengiriman alat berat untuk percepatan penanganan pascabencana.

“Tanpa jalur transportasi, maka bantuan logistik atau kemanusiaan seberapa besar pun akan sulit untuk didistribusikan secara cepat, padahal itu yang paling harus didahulukan,” imbuhnya.

Pendataan Rumah Terdampak

Selain infrastruktur, pemerintah juga tengah melakukan pendataan terhadap rumah warga yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor.

Berdasarkan laporan dari Menteri Perumahan dan Permukiman, Maruara Sirait, terdapat sekitar 112 ribu unit rumah yang mengalami kerusakan atau hilang.

“Kategorinya itu rusak ringan, rusak sedang, rusak berat, dan hanyut atau hilang,” tutur AHY.

Ia meminta kementerian terkait untuk merinci tingkat kerusakan tersebut karena kebutuhan anggaran perbaikan akan berbeda pada setiap kategori.

AHY menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen untuk segera memulihkan infrastruktur serta membangun kembali rumah-rumah warga yang terdampak.

Dalam proses pemulihan, pemerintah juga menggandeng berbagai pihak, termasuk TNI AD, serta meminta dukungan dari seluruh masyarakat agar upaya pemerintah untuk melakukan pemulihan pascabencana dapat berjalan dengan cepat dan lancar.

yang telah menurunkan satuan tugas jembatan untuk membangun jembatan darurat di lokasi bencana.

“Kita terus membangun sinergi dan kolaborasi tersebut, sehingga baik dari jajaran Kemenko Infrastruktur maupun dari TNI Polri itu bagus di lapangan dan sudah dibuktikan,” tandasnya. (Rangga)

Artikel Pilihan ThePhrase

- Advertisement -
 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic