lifestyleHealth

Akhir Tahun Terasa Berat? Waspadai Tanda-tanda End-of-Year Burnout!

Penulis Ashila Syifaa
Dec 27, 2025
Ilustrasi end-of-year burnout. (Foto: Freepik.com)
Ilustrasi end-of-year burnout. (Foto: Freepik.com)

ThePhrase.id - Di penghujung tahun, kebanyakan orang telah merencanakan liburan. Namun, tidak sedikit yang justru merasakan beban akhir tahun semakin berat, tekanan kerap meningkat hingga membuat banyak orang mudah lelah, sulit berkonsentrasi, dan lebih emosional. Kondisi ini dikenal sebagai end-of-year burnout atau burnout akhir tahun, yang kerap dialami profesional usia 25–36 tahun, khususnya mereka yang bekerja di lingkungan cepat dan berorientasi pada target.

Secara umum, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melalui International Classification of Diseases edisi ke-11 (ICD-11) mendefinisikan burnout sebagai sindrom akibat stres kerja kronis yang tidak berhasil dikelola. Burnout memiliki tiga ciri utama, yaitu kelelahan energi, meningkatnya sikap sinis atau jarak mental terhadap pekerjaan, serta menurunnya efektivitas profesional.

Pakar psikologi menegaskan bahwa burnout berbeda dengan stres biasa maupun depresi. Stres umumnya bersifat sementara, seperti tekanan akibat tenggat waktu atau tugas tertentu. Sementara itu, burnout ditandai oleh kelelahan fisik, emosional, dan mental yang berlangsung terus-menerus hingga membuat seseorang merasa tidak mampu menjalani aktivitas, bahkan di luar konteks pekerjaan.

Pada akhir tahun, tekanan tersebut kerap semakin terasa karena berbagai tuntutan datang secara bersamaan, mulai dari penyelesaian target kerja, kewajiban sosial, hingga persoalan kehidupan pribadi. Akumulasi tekanan ini memicu kelelahan mental dan fisik yang tidak hanya menurunkan produktivitas, tetapi juga berdampak pada kesejahteraan psikologis.

Burnout akhir tahun umumnya tidak terjadi secara tiba-tiba, melainkan berkembang secara perlahan melalui berbagai tanda yang sering kali diabaikan. Oleh karena itu, mengenali gejalanya sejak dini menjadi penting agar individu dapat kembali mengendalikan kondisi diri. Beberapa tanda burnout yang umum muncul antara lain:

  • Merasa lelah secara terus-menerus
  • Sulit termotivasi atau kehilangan semangat kerja
  • Lebih sensitif dan mudah emosional
  • Merasa terlepas atau tidak terhubung dengan pekerjaan

Selain itu, kelelahan yang terakumulasi sepanjang tahun dapat diperparah oleh kondisi lingkungan kerja menjelang akhir tahun, seperti:

  • Beban pekerjaan yang semakin intens akibat proyek dan target yang harus diselesaikan
  • Tekanan untuk menyeimbangkan tuntutan pekerjaan dengan kewajiban sosial dan personal
  • Kecenderungan mengabaikan kebutuhan diri sendiri demi menyelesaikan pekerjaan

Jika dibiarkan, kondisi tersebut dapat menimbulkan dampak jangka panjang, termasuk menurunnya kepuasan kerja, performa profesional, serta kesehatan mental secara keseluruhan.

Untuk menghindari terjadinya end-of-year burn out, terdapat beberapa kebiasan yang dapat dilakukan dalam sehari-hari agar kesehatan mental dan fisik tetap terjaga. Salah satu yang terpenting adalah membut batasan antara diri sendiri dan pekerjaan, hal ini dapat melindungi diri sendiri dari tekanan di luar kendali. Misalkan dengan memprioritaskan pekerjaan yang perlu diselesaiakan. Selain itu, setelah jam kerja selesai matikan seluruh notifikasi pekerjaan, kemudian beri batasan kapan dapat dihubungi.

Tak hanya itu, hindari memulai hari terlalu pagi untuk menyelesaikan tugas, beri batasan untuk diri sendiri agar tidak terkesan selalu mengejar pekerjaan. Meski terasa produktif, kebiasaan ini dapat meningkatkan kelelahan dan menurunnya fokus. Waktu di pagi hari lebih baik digunakan untuk berhenti sejenak dan melakukan rutinitas pagi yang sehat seperti olahraga.

Kebutuhan dasar juga merupakan hal yang penting untuk diperhatikan. Beberapa orang memilih untuk melewati jam makan siang demi menyelesaikan pekerajaan. Ketika diri sendiri sudah melupakan kebutuhan tubuh, pikiran dan mental juga terdampak. Sehingga penting untuk memperhatikan kebutuhan mendasar seperti tidur yang cukup, makan dengan tepat waktu, hingga olahraga.

Dengan memperhatikan kebiasaan dasar sehari-hari, risiko terjadinya end-of-year burnout dapat diminimalkan. Penting untuk diingat bahwa menjaga kesehatan diri, baik fisik maupun mental, merupakan prioritas utama. Selama tanggung jawab pekerjaan telah dijalankan dengan baik, tidak perlu merasa cemas berlebihan terhadap performa, karena kondisi diri yang sehat justru menjadi kunci produktivitas jangka panjang. (Syifaa) 

Tags Terkait

Artikel Pilihan ThePhrase

- Advertisement -
 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic