auto

Alasan Pelatih Greysia/Apriyani Minta Publik Redam Harapan, Rem Pemberitaan

Penulis Nadira Sekar
Aug 01, 2021
Alasan Pelatih Greysia/Apriyani Minta Publik Redam Harapan, Rem Pemberitaan
Thephrase.id - Pelatih ganda putri Indonesia, Greysia/Apriyani, menyampaikan pesan kepada masyarakat jelang final Olimpiade Tokyo 2020. Bulu tangkis nomor ini akan menyajikan partai puncak pada Senin 2 Agustus 2021.

Foto: Pasangan ganda putri Indonesia, Greysia/Apriyani (dok. NOC Indonesia)


Greysia/Apriyani lolos ke final menghadapi Chen Qingchen/Jia Yifan. Harapan terbesar Indonesia untuk meraih medali emas bulu tangkis, ada di pundak ganda putri.

Namun Eng Hian, pelatih ganda putri Indonesia, meminta masyarakat untuk mengerem harapan. Biarkan ganda putri arahannya fokus 100 persen ke performa di lapangan. Biarkan Greysia/Apriyani berusaha mengeluarkan kemampuan terbaik.

"Sebenarnya masalah nonteknis terbesar saat atlet tidak bisa mengontrol harapan. Di Olimpiade ini banyak unggulan tumbang, karena standar bermainnya berbeda. Sebabnya karena beban berat," kata Eng Hian.

Kepada media, netizen media sosial, dan pemuka publik, juga diharapkan bisa meredam pemberitaan. Sampai detik ini yang baru bisa dipastikan baru meraih medali perak.

Ada pekerjaan berat dan menantang, untuk bisa menuntaskan perjalanan ganda putri di final dengan meraih medali emas. Maka itu jangan dibuat heboh terlebih dahulu.

"Mohon pemberitaan jangan terlalu berlebihan. Mohon doanya saja. Kami mendekati fase terpenting. Secara teknis sudah siap, tapi strategi itu jalan atau tidak, semua tergantung di lapangan," tutur Eng Hian, seperti dikutip dari NOC Indonesia.

Head To Head

Greysia/Apriyani dan Cheng Qingchen/Jia Yifan sudah 9 kali bertemu. Dari catatan head to head itu ganda putri Cina lebih unggul. Berapa? Mari kita simak data berikut ini.

1. French Open 2017 (Semifinal)
Greysia/Apriyani vs Chen Qingchen/Jia Yifan - 21-15, 21-10

2. Hong Kong Open 2017 (Final)
Greysia/Apriyani vs Chen Qingchen/Jia Yifan - 21-14, 16-21, 15-21

3. Uber Cup 2018 (Penyisihan Grup)
Greysia/Apriyani vs Chen Qingchen/Jia Yifan - 13-21, 19-21

4. Kejuaraan Dunia 2018 (Perempat Final)
Greysia/Apriyani vs Chen Qingchen/Jia Yifan - 23-21, 23-21

5. BWF World Tour Finals 2018 (Penyisihan Grup)
Greysia/Apriyani vs Chen Qingchen/Jia Yifan - 14-21, 8-21

6. All England 2019 (Perempat Final)
Greysia/Apriyani vs Chen Qingchen/Jia Yifan - 19-21, 17-21

7. Australia Open 2019 (Semifinal)
Greysia/Apriyani vs Chen Qingchen/Jia Yifan - 13-21, 21-14, 18-21

8. Kejuaraan Dunia 2019 (Perempat Final)
Greysia/Apriyani vs Chen Qingchen/Jia Yifan - 25-23, 23-21

9. BWF World Tour Finals 2019 (Penyisihan Grup)
Greysia/Apriyani vs Chen Qingchen/Jia Yifan - 21-17, 10-21, 16-21

Jadi hasil head to head di antara ada Cheng Qingchen/Jia Yifan unggul 6-3 atas Greysi/Apriyani. Namun itu catatan di atas kertas, terpenting apa yang nanti tersaji di lapangan.

Berapa Usia Ganda Putri Ini?

Foto: Greysia Polli dan Apriyani Rahayu (dok. PBSI)


Sekarang berapa sih selisih usia para atlet ganda putri ini? Siapakah yang paling muda dan tua?

Kita awali dari Greysia Polii. Ia lahir di Jakarta pada 11 Agustus 1987. Jadi beberapa hari lagi akan berulang tahun ke-34.

Beralih ke Apriyani Rahayu. Dara ini baru berusia 23 tahun. Ia berulang tahun pada 29 April lalu dan akta kelahiran memperlihatkan lahir di Konawe.

Kalau Chen Qingchen lahir di Meizhou, 23 Juni 1997. Jadi belum lama ini baru saja merayakan ulang tahun ke-24.

Sementara Jia Yifan adalah atlet kelahiran Tianjin, 29 Juni 1997. Maka sekarang usianya adalah 24 tahun.

Dilihat dari usia mereka berarti Greysia Polii yang paling senior. Usianya terpaut 10 tahun dengan tiga lainnya. (Nadira)

Tags Terkait

-

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic