ThePhrase.id – Baru tahun ini menjabat Ali Ghufron Mukti berhasil membawa BPJS Kesehatan sebagai Indonesia Best Brand Award 2021 Kategori Asuransi Kesehatan.
Ali Ghufron Mukti baru diangkat sebagai Direktur Utama (Dirut) BPJS Kesehatan pada 22 Februari 2021 menggantikan Dirut BPJS Kesehatan sebelumnya, Fachmi Idris.
Sepak Terjang
Bagaimana sih sepak terjang Ali Gufron hingga menjabat sebagai Dirut BPJS Kesehatan?
Pria yang lahir pada 17 Mei 1962 di Blitar, Jawa Timur ini meraih gelar S1 di Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada pada 1988. Lalu, ia melanjutkan studi masternya di bidang Tropical Hygiene (Epidemiology) di University of Mahidol, Bangkok, Thailand hingga tahun 1991.
Tak berhenti belajar, Ali melanjutkan lagi studinya dan meraih gelar doktor di bidang kesehatan masyarakat di Universitas Newcastle, Australia pada tahun 2000. Ia juga mengantongi Profesi Ahli Asuransi Kesehatan (AAK) pada 2002.
Ali Ghufron Mukti (Foto: hpm.fk.ugm.ac.id)
Sebelum bergelut di bidang birokrasi, Ali merupakan seorang akademisi di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM). Ia pernah menjabat sebagai Dekan FK UGM termuda di usia 46 tahun. Saat menjabat sebagai Dekan Fakultas Kedokteran (FK) UGM, dia berhasil membawa Fakultas Kedokteran UGM masuk dalam Top World University.
Di bidang kesehatan, ia pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Kesehatan pada Kabinet Indonesia Bersatu II masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono periode 2011-2014. Di periode ini, Ali juga sempat menduduki posisi pejabat sementara Menteri Kesehatan menggantikan Endang Rahayu Sedyaningsih yang wafat pada 2012 lalu. Namun, ia digantikan oleh Nafsiah Mboi menjadi Menteri Kesehatan pada tahun yang sama.
Sebelum resmi dilantik menjadi Dirut BPJS Kesehatan, Ali Ghufron juga menjabat sebagai Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek, Kementerian Ristek dan Teknologi/BRIN. Dalam penangananan Covid-19, ia ditunjuk sebagai Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 Kemenristek BRIN.
Bawa Prestasi
Belum genap setahun setelah resmi dilantik, Ali berhasil membawa BPJS Kesehatan memperoleh penghargaan Indonesia Best Brand Award 2021 Kategori Asuransi Kesehatan. Penghargaan ini didapat berdasarkan survei yang dilakukan oleh kolaborasi SWA dan MARS Digital di sejumlah kota besar di Indonesia selama tiga bulan dengan lebih dari 10.000 responden. BPJS Kesehatan dinilai dapat mempertahankan brand image perusahaan di tengah pandemi Covid-19.
"Pandemi Covid-19 tak menyurutkan komitmen kami dalam memberikan layanan terbaik kepada peserta JKN-KIS. Justru, kondisi ini menjadi momentum yang tepat untuk berinovasi memberikan kemudahan layanan melalui optimalisasi kanal-kanal digital yang kami kembangkan," ujar Ali Ghufron Mukti (26/11).
Ia menambahkan, penghargaan ini menjadi suntikan semangat untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan.
"Kami ucapkan terima kasih atas kepercayaan masyarakat kepada BPJS Kesehatan. Penghargaan ini menjadi suntikan semangat bagi kami untuk terus meningkatkan kualitas layanan dalam menyelenggarakan Program JKN-KIS," imbuhnya.
Ali Ghufron bawa BPJS meraih penghargaan The 38th ASSA Recognition Award 2021 (Foto: bpjs-kesehatan.go.id)
Selain itu, inovasi layanan digital BPJS Kesehatan juga berhasil meraih penghargaan The 38th ASSA Recognition Award 2021 kategori Continuous Improvement Recognition Award. Penghargaan ini diberikan oleh ASEAN Social Security Association (ASSA).
Penghargaan yang diberikan oleh ASSA Chairman, H.E Heng Sophannarith ini karena BPJS Kesehatan dinilai berhasil dalam inovasi melalui Online Health Consultation and Administrative Service (Konsultasi Kesehatan Online dan Layanan Administrasi).
“Seiring mewabahnya virus Covid-19 di Indonesia membuat cukup banyak peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) memiliki keterbatasan mengakses layanan di fasilitas kesehatan," ungkap Ali.
Sepanjang pandemi Covid-19, BPJS Kesehatan mengembangkan layanan konsultasi online dengan dokter di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) melalui aplikasi Mobile JKN dan Mobile JKN Faskes (Fasilitas Kesehatan).
Apkikasi ini memudahkan pasien berinteraksi dengan dokter di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) serta memantau perawatan dan status kesehatan mereka.
Interaksi yang dilakukan antara pasien dan dokter nantinya akan terhitung sebagai angka kontak yang bisa diperhitungkan sebagai penilaian kinerja kepada FKTP.
Inovasi digital ini berhasil mendapat penghargaan dari Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara RI dalam Top 45 Inovasi Pelayanan Publik tahun 2021.
Ali Ghufron sebagai Ketua Komisi Kesehatan atau Technical Commission on Medical Care and Sickness Insurance International Social Security Association (ISSA) (Foto: bpjs-kesehatan.go.id)
Tak hanya di kancah nasional, Ali Ghufron juga turut berkontribusi di kancah internasional. Ia ditunjuk sebagai Ketua Komisi Kesehatan atau Technical Commission on Medical Care and Sickness Insurance International Social Security Association (ISSA) periode 2020-2022.
Komisi ini beranggotakan 160 negara, dan Ali aktif memimpin negara anggota ISSA dalam pembahasan pengelolaan jaminan sosial di dunia saat ini dan di masa mendatang. [fa]