Thephrase.id - All England 2020 adalah turnamen terakhir sebelum seluruh kegiatan ditutup atau ditunda karena dunia dilanda pandemi corona. Terus entah kebetulan atau tidak, All England 2022, beberapa waktu lalu, menjadi turnamen bulu tangkis besar pertama di era pandemi Covid-19.
Dengan protokol kesehatan tetap ditegakkan, para penonton kembali ke tribune, yang membuat dunia bulu tangkis menjadi cerah ceria. Optimis bangkit dari masa-masa sulit pandemi.
Jolly - Pullela - Foto BWF
Semangat kemeriahan itu juga tercermin dalam pertunjukan di lapangan. Berikut adalah ragam kejadian yang tersisa dari All England 2022.
Munculnya Generasi Baru Indonesia
Apakah tongkat estafet telah berpindah tangan di ganda putra Indonesia? Bagas/Fikri menjalani minggu yang sensasional di Birmingham, dengan kemenangan atas juara duia Hoki/Kobayashi, Marcus/Kevin, hingga Ahsan/Hendra. Indonesia agaknya memang tidak pernah kekurangan ganda putra di setiap generasinya.
Bagas - Fikri - Foto BWF
Viktor Axelsen Tidak Terhentikan
Viktor Axelsen tidak terkalahkan selama dua tahun terakhir. Tidak ada pemain lain yang sekarang punya soliditas seperti yang dimiliki Axelsen. Baik dalam menyerang maupun bertahan. Orang Denmark ini punya standar yang sulit ditandingi pemain lainnya.
Satu Bintang Muncul
Dalam waktu kurang dari empat bulan, Lakhsya Sen telah terbukti mengejutkan dunia bulu tangkis. Peringkat yang meroket seperti yang dilakukannya, jarang terlihat di tunggal putra.
Lakshya Sen - Foto BWF
Pemain berusia 20 tahun itu sudah menjadi pemain India dengan peringkat tertingi di tunggal putra. Kalau konsisten kemungkinan wajah bulu tangkis India untuk dekade berikutnya bakal cerah.
Kejutan Ganda Putri
India selama dekade terakhir pada dasarya memiliki tiga nama utama di sektor ganda putri. Mereka adalah Jwala Gutta, Ashwini Ponnappa, dan Sikki Reddy. Tapi sekarang muncul Treesa Jolly dan Gayatri Gopichand Pullela. Mereka adalah finalis Syed Modi International dan memenangi Odisha Open. Meski kalah di semifinal All England mereka sepertinya memperlihatkan masa depan yang cerah.
Yamaguchi Menginjak Gas
Sesuatu berubah dalam diri Akane Yamaguchi usai kekalahannya di perempat final Olimpiade Tokyo 2020. Momen itu membuatnya bertekad memulai semuanya lagi dari nol. Dia lantas memimpin Jepang di final Piala Sudirman dan Piala Uber. Meraih gelar Denmark Open dan French Open. Ditambah juara dunia tunggal putri 2021. Di Birmingham kemarin dia kembali membuktikan siapa pemain terbaik tunggal putri sekarang ini.
Akane Yamaguchi - Foto BWF
Watanabe/Higashino Menemukan Kunci
Semifinal ganda campuran di All England menampilkan empat pasangan teratas di dunia. Akhirnya Yuta Watanabe/Arisa Higashino mampu tampil sebagai juara. Mereka mengalahkan juara dunia DechapolPuavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai di semifinal dan menumbangkan juara Olimpiade Tokyo Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping di final. [hc]