sportLiga Inggris

Ancaman Investasi Bodong Lagi! Rp4 Triliun untuk Benjamin Sesko, Matheus Cunha, dan Bryan Mbeumo, Manchester United Masih Kering Gol

Penulis Ahmad Haidir
Aug 25, 2025
Manchester United menghabiskan dana besar di bursa transfer musim panas 2025. Foto: Istimewa
Manchester United menghabiskan dana besar di bursa transfer musim panas 2025. Foto: Istimewa

Thephrase.id - Manchester United menghabiskan dana besar di bursa transfer musim panas 2025. Total sekitar 200 juta poundsterling atau Rp4 triliun dikeluarkan untuk mendatangkan tiga penyerang baru, Matheus Cunha, Bryan Mbeumo, dan Benjamin Sesko.

Langkah besar itu dilakukan untuk mengatasi masalah krisis gol musim lalu, ketika Manchester United hanya mampu mencetak 44 gol di Premier League. Catatan tersebut menjadi yang terburuk sejak musim 1973-1974, ketika mereka terdegradasi.

Akan tetapi, dua pekan pertama Premier League 2025-2026 belum menunjukkan perubahan signifikan. Manchester United baru mencetak satu gol dari open play dalam dua laga resmi, sementara dua gol lainnya justru tercipta dari bunuh diri lawan.

Gol tunggal dari skema permainan terbuka lahir melalui Mason Mount saat melawan Everton di laga uji coba pramusim. Sementara di Premier League, satu-satunya torehan mereka datang dari gol bunuh diri Rodrigo Muniz dalam laga melawan Fulham.

Pertandingan terakhir di Craven Cottage berakhir dengan skor 1-1. Manchester United sebenarnya punya peluang emas melalui titik putih, tetapi eksekusi Bruno Fernandes justru melayang di atas mistar.

Sebelumnya, Manchester United juga kalah 0-1 dari Arsenal di laga pembuka. Artinya, dua pertandingan awal Premier League hanya menghasilkan satu poin dan menempatkan mereka di posisi ke-16 klasemen sementara.

Benjamin Sesko, rekrutan senilai 74 juta poundsterling atau Rp1,48 triliun dari RB Leipzig, masih beradaptasi. Ia baru diturunkan sebagai pemain pengganti, 25 menit saat melawan Arsenal dan 37 menit kontra Fulham.

Manajer Setan Merah, Ruben Amorim, mengakui Sesko masuk dalam kondisi tim yang belum stabil. Menurutnya, pemain berusia 22 tahun itu membutuhkan waktu untuk menyatu dengan skema permainan baru di Old Trafford.

Matheus Cunha justru tampil paling menonjol sejauh ini. Ia hampir mencetak gol spektakuler ketika mengontrol umpan panjang Altay Bayindir dengan kaki kiri, lalu melepaskan tembakan kaki kanan yang masih bisa ditepis kiper Fulham, Bernd Leno.

Cunha juga sempat mengenai tiang gawang setelah menerima umpan dari Mason Mount. Meski belum mencetak gol, kontribusinya terlihat signifikan dalam membangun serangan United.

Bryan Mbeumo juga menunjukkan kerja keras di lini depan. Akan tetapi, kecepatannya masih terhenti oleh bek Fulham, Antonee Robinson, yang mampu menggagalkan peluang pada babak kedua.

Di sisi lain, Rasmus Hojlund kini tersisih dari skuat utama. Setelah menyatakan niat bertahan di Old Trafford pada tur pramusim di Chicago, ia justru kehilangan tempat setelah kedatangan Sesko. Hojlund terakhir kali bermain sebagai starter melawan Bournemouth dalam laga uji coba.

Setelah itu, ia hanya tampil 18 menit melawan Everton pada laga tur terakhir. Dalam dua laga resmi Premier League, Hojlund bahkan tidak dimainkan. Napoli dilaporkan tengah membuka peluang untuk meminjamnya guna mengisi posisi Romelu Lukaku yang cedera panjang.

Amorim mengklaim masalah gol hanya soal waktu. Menurutnya, timnya sudah menciptakan banyak peluang dan akan segera menemukan ketajaman. Ia menolak membandingkan kondisi musim ini dengan catatan buruk musim lalu.

Selain itu, Amorim menyoroti keuntungan tidak adanya jadwal kompetisi Eropa. Dengan hanya fokus pada Premier League dan turnamen domestik, ia berharap para pemain depan baru bisa lebih cepat beradaptasi dengan pola permainan yang diinginkan.

Akhir pekan ini, Manchester United akan menjamu Burnley di Old Trafford. Kemenangan dengan kontribusi gol dari Sesko, Cunha, atau Mbeumo sangat dibutuhkan untuk mengurangi sorotan publik terhadap lini depan seharga Rp4 triliun itu.

Artikel Pilihan ThePhrase

- Advertisement -
 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic