ThePhrase.id - Bakal calon gubernur Jakarta, Anies Baswedan mengaku kaget dengan pernyataan juru bicara (jubir) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang menyebut deadline (batas waktu) 40 hari untuk mencari partai politik untuk berkoalisi di Pilkada Jakarta.
Hal tersebut disampaikan melalui rekaman suara dirinya yang beredar ketika menanggapi pernyataan jubir PKS, mengenai batas waktu yang diberikan yaitu tanggal 4 Agustus 2024 lalu.
“Saya kaget saja mendengar jubir-jubir PKS di media mengatakan, tenggat waktu 40 hari, lalu deadline, 4 Agustus sebagai deadline cari partai lain,” ucap Anies dalam keterangan yang diterima, Minggu (11/8).
Anies mengaku sebelumnya tidak pernah membahas adanya batas waktu untuk mencari koalisi dengan pihak PKS.
“Mengapa kaget? Karena memang tidak pernah dibahas, ya. Dan setahu saya memang tidak pernah ada deadline soal SK dari partai lain, yang ada adalah soal apakah setuju dengan Pak MSI sebagai pasangan,” jelas Anies.
“Dan itu juga sudah disampaikan (pada) 31 Juli, 4 hari lebih awal dari yang diminta (4 Agustus),” imbuhnya.
Selain itu, Anies mengaku dirinya berkomunikasi intensif dengan pihak partai politik lain membahas peluang-peluang di Pilkada Jakarta.
“Kami komunikasi intensif dengan partai-partai lain. Memang tidak diberitakan, tapi selalu kami sampaikan kepada penghubung apabila ada update-update,” pungkas Anies.
Ketua DPW PKS Jakarta, Khoirudin sebelumnya pada Kamis (8/8) mengatakan bahwa partainya telah memberikan kesempatan kepada Anies untuk maju sebagai calon gubernur di Pilkada Jakarta, namun Anies tak kunjung memberikan apa yang dibutuhkan PKS, yakni rekan koalisi.
“Kita masih terus berikhtiar, terus berusaha sampai batas tertentu, jangan sampai jelang akhir juga tidak ada kepastian karena PKS akan tertinggal sendirian tidak bisa berlayar,” ujar Khoirudin.
Ia mengatakan bahwa dalam berpolitik perlu melihat realita di lapangan, meskipun PKS merupakan partai pemenang Pilkada 2024 di Jakarta, namun masih membutuhkan empat kursi tambahan untuk bisa mengusung calon gubernur yang didukungnya.
Menurutnya, saat ini peluang PKS untuk maju di Pilkada Jakarta sudah terdesak jika melihat partai koalisinya, yakni Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai NasDem diisukan akan bergabung dengan koalisi rival yakni Koalisi Indonesia Maju (KIM).
“Kondisi ini memaksa PKS untuk realistis, mengocok ulang, berhitung-hitung dalam tentukan langkah terbaik ke depan,” tandasnya. (Rangga)