politics

Anies Baswedan Mengaku Kedutan Usai Namanya Disebut Prabowo di Acara PKS

Penulis M. Hafid
Sep 30, 2025
Capres nomor urut satu Anies Baswedan (kanan), Capres nomor urut dua Prabowo Subianto (tengah), Capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo (kiri) beradu gagasan dalam debat perdana Capres dan Cawapres 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (12/12). Foto: Antara/Galih Pradipta
Capres nomor urut satu Anies Baswedan (kanan), Capres nomor urut dua Prabowo Subianto (tengah), Capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo (kiri) beradu gagasan dalam debat perdana Capres dan Cawapres 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (12/12). Foto: Antara/Galih Pradipta

ThePhrase.id - Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku mengalami kedutan di bagian matanya usai namanya disinggung oleh Presiden Prabowo Subianto dalam acara Musyawarah Nasional VI Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Pengakuan itu disampaikan Anies melalui cuitannya di akun X pribadinya (dulu Twitter) pada Senin (29/9). Mantan calon presiden pada Pilpres 2024 itu mengungkapkan bahwa dirinya sudah lama tidak mengalami kedutan.

"Sudah lama mata nggak kedutan, tiba-tiba kedutan lagi, apa lagi ada yang ngomongin ya?" tulis Anies dikutip Selasa (30/9).

Postingan itu mendapat 386 ribu penayangan per pukul 13.23 WIB. Kemudian, diunggah ulang sebanyak 1.917 kali dan sebanyak 14 ribu menyukai.

Sebelumnya, Presiden Prabowo mengaku tidak dendam kepada Anies meski memberikan nilai 11 dari 100 saat debat kandidat calon presiden pada Pilpres 2024 lalu.

Pemberian nilai 11 dari 100 itu sebagai jawaban dari pertanyaan yang dilontarkan oleh calon nomor urut 3, Ganjar Pranowo perihal kinerja Prabowo selama menjadi Menteri Pertahanan (Menhan) dalam Kabinet Indonesia Maju.

Menurut Prabowo, Anies justru telah membantu dirinya memenangkan Pilpres lantaran banyak emak-emak yang kasihan kepadanya setelah diberi nilai rendah oleh Anies.

"Aku tuh terus terang saja loh, saya tuh gak dendam sama Anies, enggak. Kalau yang dikasih nilai 11 itu gak apa-apa, eh bener lho sebenernya dia yang bantu aku menang, karena emak-emak kasihan gitu lho," kata Prabowo saat berpidato dalam acara penutupan Musyawarah Nasional VI Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Jakarta, Senin (29/9).

Bagi Prabowo, debat kandidat pada Pilpres memang harus panas agar lebih menarik, sebab jika dilakukan secara datar kurang membuat susana debat hidup.

Namun, dia menegaskan agar semua pihak bersikap dewasa dalam iklim demokrasi. Semua harus bersatu setelah perhelatan Pilpres selesai dilakukan.

"Kita harus demokrasi yang dewasa, siapa pun presiden, siapa pun wakil presiden, oke, yang penting siapa pun kita bersatu, kita kerja untuk bangsa dan negara," ucapnya.

Prabowo kemudian mencontohkan bahwa dirinya tidak pilih kasih dalam membuat kebijakan bagi daerah yang memilih dan yang tidak memilih dia.

"Cek Sumatera Barat, pupuk lancar gak di situ. Aku kalah juga di Aceh, coba cek, pupuk lancar gak. Coba cek bupati-bupati PKS. Kita harus dewasa, kita harus jadi bangsa yang dewasa. Kita ingin menang, tetapi kita harus siap kalah. Kalau mau belajar kalah, belajar dari Prabowo Subianto. Lima kali pemilihan, empat kali kalah. PKS ikut-ikut lagi," kelekarnya.

Menurut Presiden, ketika pilpres berakhir maka urusan kontestasi politik tidak perlu dibicarakan kembali. "Yang lewat, lewat, kita bersatu sekarang untuk bangsa dan negara," tandasnya. (M. Hafid)

Artikel Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic