ThePhrase.id - Bakal calon presiden usungan Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan menilai bahwa pemilu merupakan kesempatan untuk menengok dan meninjau kembali apakah arah perjalanan bangsa sudah benar. Anies Baswedan saat hadiri acara ANIES: Amanat Indonesia di Senayan, Jakarta, Minggu (7/5/23). (Foto: Instagram/aniesbaswedan) “Pemilu-Pilpres 2024 bukan soal meneruskan atau tidak meneruskan sebuah program, bukan. Pemilu 2024, Pemilu 2019, Pemilu 2014, dan Pemilu-pemilu lainnya adalah sebuah kesempatan untuk menengok kembali arah perjalanan bangsa,” ucap Anies saat berpidato di acara deklarasi dan pengukuhan relawan Amanat Indonesia (ANIES) di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Minggu (7/5). Anies menyampaikan bahwa Indonesia berdiri dengan cita-cita merdeka, dengan menghadirkan keadilan dan kesejahteraan untuk seluruh rakyat. Oleh karena itu, pemilu merupakan saat yang tepat untuk berhenti sebentar dan meninjau kembali jalan yang ditempuh untuk meraih cita-cita tersebut. “Indonesia setiap lima tahun sekali mengecek, apakah kita masih berada di dalam arah yang benar. Itulah sebabnya yang hendak kita lakukan adalah luruskan jalan, hadirkan keadilan,” imbuh Anies.
Perjuangan ke Depan, Meluruskan Jalan
Anies Baswedan saat menyampaikan pidato di acara ANIES: Amanat Indonesia di Senayan, Jakarta, Minggu (7/5/23). (Foto: Instagram/aniesbaswedan) Anies Baswedan menyebut ingin meluruskan jalan sebagai bentuk perjuangannya ke depan. Untuk melakukannya, ada sebuah kompetisi gagasan, rencana, dan rekam jejak untuk dihadapi yaitu pemilu. Dalam kompetisi tersebut, ia mengaku akan berhadapan dengan lawan yang memiliki sumber daya dan kekuatan besar yang bisa mendominasi, namun Mantan Gubernur Jakarta tersebut tidak gentar untuk menghadapinya. “Kita tidak pernah gentar dengan ukuran material. Kita akan tunjukkan kekuatan spiritual yang kita miliki untuk meraih yang dijanjikan republik ini,” tandas Anies. Anies Baswedan saat menyampaikan pidato di acara ANIES: Amanat Indonesia di Senayan, Jakarta, Minggu (7/5/23). (Foto: Instagram/aniesbaswedan) “Ini bukan tentang satu orang, ini bukan tentang satu partai, ini adalah tentang nasib masa depan bangsa kita, dan anak-anak dari bangsa kita,” lanjutnya. Anies menegaskan bahwa ia tidak memerlukan kebohongan karena memiliki rekam jejak, rekam gagasan, dan rekam karya yang baik. Jika ada kebohongan yang diproduksi, menurutnya itu adalah cerminan rasa tidak percaya diri atas apa yang dimiliki. “Jadi, kita tidak perlu memproduksi kebohongan, tidak perlu memproduksi itu semua. Tunjukkan kenyataan, dan biarkan kenyataan memenangkan pertarungan gagasan, memenangkan pertarungan rekam jejak, memenangkan pertarungan karya,” pungkas Anies. (Rangga)