leader

Anies Baswedan, Pemimpin Penuh Gebrakan untuk Penuhi Janji Kemerdekaan

Penulis Firda Ayu
Sep 24, 2022
Anies Baswedan, Pemimpin Penuh Gebrakan untuk Penuhi Janji Kemerdekaan
ThePhrase.id – Anies Rasyid Baswedan atau yang biasa dikenal masyarakat sebagai Anies Baswedan merupakan Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta sejak tahun 2007.

Sebagai orang No. 1 di Jakarta Anies dikenal dengan kepeduliannya terhadap pendidikan Indonesia dan berbagai kebijakannya saat menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Anies Baswedan dilahirkan pada 7 Mei 1969 di Kuningan, Jawa Barat. Ia dibesarkan di Yogyakarta dalam keluarga akademik. Ayahnya, Rasyid Baswedan merupakan mantan dosen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia dan Ibunya, Aliyah Rasyid merupakan guru besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.

Tak hanya itu, Anies juga merupakan cucu dari Abdurrahman Baswedan yang merupakan jurnalis, diplomat, dan pejuang kemerdekaan Indonesia berdarah Arab.

Anies Rasyid Baswedan (Foto: instagram/aniesbaswedan)


Masa muda Anies diisi dengan bergabung dalam berbagai organisasi seperti OSIS. Ia juga disebut mudah bergaul dan memiliki banyak teman. Ia bersekolah di SD Negeri Percobaan 2, SMP Negeri 5 Yogyakartam dan SMA Negeri 2 Yogyakarta.

Anies pernah terpilih menjadi Ketua OSIS seluruh Indonesia pada tahun 1985 saat ia duduk di bangku SMA. Meski aktif dalam organisasi, Anies tetap menjadi siswa yang berprestasi. Ia pernah mengikuti pertukaran pelajar AFS dan tinggal selama setahun di Wisconsin, Amerika Serikat.

Masa kuliah Anies juga diisi dengan bergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam, Majelis Penyelamat Organisasi Himpunan Mahasiswa Islam Universitas Gadjah Mada dan Ketua Senat Mahasiswa. Saat menjadi Ketua Senat, ia membuat gebrakan dengan membentuk Badan Eksekutif Mahasiswa pada tahun 1993.

Anies juga sempat mendapatkan beasiswa dari Japan Airline Foundation untuk berkuliah di Universitas Sophia, Tokyo bidang kajian Asia hingga ia lulus pada tahun 1995.

Anies kemudian melanjutkan pendidikan masternya dalam bidang keamanan internasional dan kebijakan ekonomi di School of Public Affairs, Universitas Maryland pada tahun 1997 dan lulus tahun 1999.

Anies Rasyid Baswedan (Foto: instagram/aniesbaswedan)


Ia kemudian melanjutkan kembali pendidikan doktoral dalam bidang politik di Northern Illinois University tahun 1999. Dalam masa kuliah ini Anies juga bekerja sebagai asisten peneliti di The Office of Research, Evaluation, and Policy Studies hingga meraih berbagai penghargaan dan lulus pada tahun 2005.

Dilansir katadata.co.id, setelah lulus dari pendidikan doktoralnya, Anies kemudian bekerja sebagai peneliti utama di Lembaga Survei Indonesia pada tahun 2005-2007. Anies juga pernah menjadi National Advisor bidang desentralisasi dan otonomi daerah di Kemitraan bagi Pembaruan Tata Pemerintahan, Jakarta tahun 2006-2007.

Anies sempat menjadi rektor termuda pada usia 38 tahun di Universitas Paramadina pada Mei 2007. Ia dilantik mengganti rektor sebelumnya, Nurcholish Madjid.  Saat menjadi rektor, Anies mendirikan program Paramadina Fellowship pada tahun 2008.

Program ini merupakan program beasiswa dengan konsep seperti universitas di Amerika Utara dan Eropa. Dengan berbagai kiprahnya dalam dunia pendidikan, Foreign Policy memasukkan Anies ke dalam daftar 100 Intelektual Publik Dunia.

Ia mendirikan Gerakan Indonesia Mengajar pada tahun 2009, gerakan yang mengirimkan sarjana terbaik Indonesia menjadi guru SD di wilayah tertinggal. Program ini sebenarnya telah Anies utarakan pada tahun 1990-an saat ia masih mahasiswa kepada (alm) Prof. Koesnadi Hardjasoemantri.

Anies Rasyid Baswedan (Foto: instagram/aniesbaswedan)


Selain dalam dunia pendidikan, Anies juga pernah berkiprah dalam Komisi Pemberantasan Korupsi. Ia tergabung dalam Tim Independen Verifikasi Fakta dan Hukum atau Tim 8 dalam konfrontasi Cicak dan Buaya.

Anies juga sempat menjadi ketua Komite Elik yang menyelidiki mengenai kasus Hambalang. Ia menginvestigasi pembocor draf surat perintah penyelidikan Anas Urbaningrum dari dokumen milik Komisi Pemberantas Korupsi.

Kiprah Anies dalam Dunia Politik                                                                      


Anies resmi masuk ke dunia politik pada tahun 2013 saat ia tergabung dalam Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat. Ia ingin menjadi bakal Capres untuk melunasi janji kemerdekaan. Janji kemerdekaan tersebut yaitu janji perlindungan, kesejahteraan, pencerdasan dan peran global pada setiap anak bangsa.

Dalam kepemimpinan presiden Jokowi tahun 2014, Anies ditunjuk sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. Ia merupakan salah satu menteri dari kalangan profesional di Kabinet Kerja ini.

Anies Rasyid Baswedan (Foto: instagram/aniesbaswedan)


Saat menjadi menteri, Anies membuat perubahan untuk menunda pelaksanaan Kurikulum 2013 dan kembali menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

Namun, perubahan ini menimbulkan penolakan dari mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh dan DPR RI yang menganggap bahwa kebijakan ini dilakukan tanpa kajian dan komunikasi dan berimplikasi pada anggaran negara.

Anies juga membentuk Indeks Integritas Ujian Nasional untuk mengukur kejujuran siswa dan menjadikan Ujian Nasional bukan sebagai syarat kelulusan melainkan pemetaan kualitas pendidikan daerah.

Tak hanya bagi siswa, Anies juga merilis program Uji Kompetensi Guru dan Sertifikasi Guru untuk meningkatkan kualitas tiap guru dan membentuk Direktorat Keayahbundaan untuk menguatkan peran orang tua dalam mendidik anak.

Di balik semua gebrakannya, posisi Anies sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan digantikan oleh Muhajir Effendy pada 2016. Pemberhentian Anies dinilai karena ia kurang memprioritaskan program Kartu Indonesia Pintar.

Anies kemudian terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta dengan wakil Sandiaga Uno dan dilantik pada Oktober 2017.

Anies mengusung gagasan “Maju Kotanya, Bahagia Warganya”. Berbagai kebijakan yang dijalankan untuk Jakarta yaitu penutupan Hotel Alexis, pembangunan Kampung Akuarium, revitalisasi pasar tradisional, pembangunan Stadiun Internasional Jakarta, dan berbagai kebijakan lainnya.

Kepemimpinannya juga harus dihadapkan dengan pandemi COVID-19, namun Anies dinilai sigap dalam kebijakannya menangani pandemi ini.

Anies Rasyid Baswedan (Foto: instagram/aniesbaswedan)


Anies menerbitkan Instruksi Gubernur Nomor 16 Tahun 2020 tentang Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Risiko Penularan Infeksi COVID-19. Ia juga membentuk Tim Tanggap COVID-19, meniadakan Car Free Day, menghentikan berbagai operasional kantor dan destinasi wisata serta menghentikan kegiatan pembelajaran di sekolah. Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam rangka menghambat penyebaran COVID-19 juga dilaksanakan pertama kali di Indonesia oleh Pemprov DKI Jakarta.

Dengan berbagai kiprah dalam dunia pendidikan serta politik Indonesia, nama Anies kerap kali mendapat penghargaan seperti 20 Tokoh Pembawa Perubahan Dunia, PASIAD Education Award, Nakasone Yasuhiro Award, hingga ia terpilih menjadi 500 Muslim Berpengaruh di Dunia.

Nama Anies digadang-gadang akan maju sebagai calon presiden (capres) dalam Pemilu Presiden 2024. Ia bahkan telah menyatakan kesiapannya maju sebagai capres. Dilansir CNN, elektibilitas Anies sebagai capres sering kali bertengger dalam tiga besar survei dari berbagai lembaga survei.

Namanya kerap bersaing dan disandingkan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Meski belum ada kejelasan mengenai koalisi dan Capres yang diusung Partai Politik, Anies santer dikabarkan akan diusung oleh Partai Demokrat, PKS, dan NasDem. [fa]

Tags Terkait

 
Related News

Popular News

 

News Topic