features

Anies dan Emil Berbicara di G20 Bali, Karena Prestasi dan Kapasitas

Penulis Aswan AS
Nov 23, 2022
Anies dan Emil Berbicara di G20 Bali, Karena Prestasi dan Kapasitas
ThePhrase.id - Efek Anies Baswedan menjadi pembicara di Bali saat penyelenggaraan G 20 Summit pertengahan November lalu, masih terasa hingga beberapa minggu setelah itu. Banyak yang mempertanyakan kapasitas dan urgensi mantan Gubernur DKI Jakarta itu berbicara di forum para kepala negara G 20 itu.

Di berbagai flatform media sosial beredar konten-konten yang mengkritik kehadiran Anies itu tanpa melihat konteks dan latar belakang kehadiran Anies di acara itu. Intinya, ini menjadi sangat “sensi” karena Anies telah menyandang predikat sebagai Capres yang telah dideklarasikan oleh Partai Nasdem.

Bicara di G20, Anies Pamer Capaian Jakarta Hadapi Perubahan Iklim. Foto: Instagram @aniesbaswedan


Sementara pembicara lain di forum yang sama, yakni Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tidak banyak dipersoalkan, padahal keduanya sama-sama gubernur, bedanya Kang Emil, panggilan akrab Ridwan Kamil, masih aktif dan Anies sudah demisioner.

Menjadi menarik untuk dilihat lebih jauh, mengapa Anies dan Emil yang diundang, bukan capres parpol lain atau gubernur dari propinsi lain.

Program dan penyelenggara

Acara yang dihadiri Anies dan Kang Emil itu bukan pada event utama G 20 Summit, tetapi side event G20 dan B20 yang diselenggarakan Bloomberg NEF. Bloomberg NEF adalah perusahaan yang focus dalam bidang energy baru dan keuangan (New Energy Finance) yang kerap menghadirkan berbagai forum tentang transisi energy dan upaya mengurangi karbon.

Anies sendiri sendiri mengklarifikasi kehadirannya itu dalam twitter pribadinya @aniesbaswedan (14/11/2022) : "Sebuah kehormatan diundang sebagai pembicara dalam acara Bloomberg NEF Summit, salah satu side event di G20 dan B20, di Nusa Dua, Bali. Berbagi pengalaman tentang berbagai upaya yang telah dilakukan di Jakarta dalam menghadapi perubahan iklim," kata Anies.

Dalam event itu, Anies menceritakan diminta bercerita tentang upaya dan strategi yang dilakukannya semasa jadi Gubernur DKI Jakarta menurunkan emisi gas rumah kaca di Jakarta hingga 26 persen pada 2020 dari target 30 persen pada 2030.

Sementara Gubernur Jawa Barat, M Ridwan Kamil di event yang sama berbicara tentang pembangunan dan kelestarian lingkungan. Melalui akun Twitter, @ridwankamil, Ridwan Kamil menyampaikan,”Di #G20 Bloomberg CEO Forum memaparkan Jawa Barat dan pentingnya kesepahaman global dalam membangun dunia dengan cara yang sama; membangun dengan keseimbangan lingkungan, merespons isu sosial manusia sambil berinovasi memajukan ekonomi yang berkeadilan untuk semua,"

Ridwan Kamil, menjadi Narasumber KTT G20 di Bali. foto: westkavagov_


Aktif di forum Internasional

Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga menilai tampilnya Anies Baswedan di Forum G-20 Bali itu karena kapasitas dan kompetensinya yang diakui di dunia internasional.

"Mereka tentu tidak mengundang sembarang orang untuk berbicara di forum tersebut. Hanya orang yang punya kapasitas dan prestasi menonjol yang diundang untuk berbicara di Forum G-20," kata Jamiludin.

Faktanya, selama ini baik sebelum atau selama menjadi gubernur, Anies sudah sering tampil di berbagai forum internasional yang membahas berbagai isu global, diantaranya:

1. U20 Mayors Summit, dimana Jakarta menhjadi tuan rumah yang dihadiri 12 delegasi kota yaitu Los Angeles, Rotterdam, Tokyo, Tshwane, Mumbai, Sydney, Berlin, São Paulo, Madrid, Moskow, Buenos Aires, serta Istanbul.
2. Steering Committee Meeting C40 Cities Leadership Group. Anies Baswedan menjadi pembicara dalam acara C40 yang diselenggarakan di Glasgow, Inggris pada 1 November 2021. Forum tersebut merupakan rapat pengarahan yang masuk dalam rangkaian acara KTT COP26.

3. Forum Climate Heroes International. Dalam Forum Climate Heroes International yang diselenggarakan secara virtual oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta dan Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) pada Kamis, 30 September 2021. Anies memberikan pemaparan tentang adanya fenomena urbanisasi besar yang akan terjadi.

4. Zero Carbon City International Forum. Zero Carbon City International Forum diselenggarakan pada Rabu, 17 Maret 2021 secara daring oleh Institute For Global Environmental Strategies (IGES). Anies hadir sebagai perwakilan Jakarta dan menjelaskan usaha Ibu Kota untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Rencananya, di tahun 2030 jumlah emisi gas rumah kaca di Jakarta bisa berkurang sebanyak 50%.

Demikian juga dengan Ridwan Kamil, juga aktif dalam menjalin kerjasama Internasional seperti.

1. Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jawa Barat sudah sukses menjadi co-chair di forum U20 (urban) dan Y20 (youth) dan aktif berpartisipasi di T20 (think) dan B20 (business).

2. Ridwan Kamil mengikuti historical walk bersama para pimpinan lembaga Majelis Permusyawaratan Rakyat, Majelis Syura dan nama sejenis, dari 50 negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI). Para delegasi berjalan sejauh 50 meter mulai dari depan Hotel Savoy Homann sampai Gedung Merdeka di Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Selasa (25/10/2022).

3. Aktif dalam kegiatan yang diselenggarakan United Nations Development Programme (UNDP) sebagai pembicara tentang strategi Provinsi Jawa Barat dalam mengatasi Covid-19.

Baik Anies maupun Emil keduanya banyak melakukan berbagai program dan kegiatan sebagai gubernur yang mendapat apresiasi global berupa penghargaan-penghargaan yang mereka terima dari berbagai lembaga dunia.

Maka, seperti yang disampaikan Jamiluddin Ritonga, kehadiran Anies di G20 itu karena prestasi dan kapasitasnya bukan karena statusnya sebagai capres. Sebab kalau karena sebagai capres ada 2 lagi nama capres yang memiliki eletabiltas tinggi.

Demikian juga dengan M. Ridwan Kamil, diundang bukan karena jabatan gubernurnya, sebab ada gubernur yang lebih dekat jaraknya dengan Bali seperti Gubernur Jawa Timur, NTB bahkan Bali sendiri. Tetapi apakah kehadiran mereka berdua di G 20 itu akan menjadi titik awal dan alasan untuk mereka berpasangan di 2024 nanti. Sekilas tidak ada korelasinya, tetapi itu bisa jadi, jika partai-partai bersepakat untuk sama-sama mengusung nama di luar partai koalisi.

Tags Terkait

 
Related News

Popular News

 

News Topic