ThePhrase.id - Menyambut tahun 2024, aplikasi kencan terkemuka di Asia Tenggara, Omi mempelajari kompleksitas psikologi dan pilihan hidup para jomblo melalui survei mengenai tren kencan baru di tahun 2023. Survei ini melibatkan penduduk lajang di kawasan Asia Tenggara.
Di tengah banyaknya generasi muda yang memilih untuk melajang, permintaan aplikasi kencan bertambah pesat dengan preferensi kencan yang kian berubah dipengaruhi oleh kendala ekonomi yang ditimbulkan oleh inflasi.
Tren baru apa saja menjadi preferensi berkencan di tahun 2023? Simak informasinya berikut ini.
Kesan pertama adalah salah satu hal yang paling utama baik ketika berkencan secara tatap muka maupun melalui aplikasi. Omi mengungkap bahwa lebih dari 63 persen perempuan mengaku bahwa mereka menghindari pria yang mengenakan masker.
"Tidak satu orang pun ingin berkencan dengan sosok yang menyembunyikan wajahnya. Hal tersebut menunjukkan sikap yang kurang percaya diri dan tidak tulus," ungkap Nita asal Malaysia.
Oleh karena itu, Omi menganjurkan pengguna aplikasi kencan untuk menampilkan foto profil yang tidak menyembunyikan wajah mereka. Untuk memberikan foto dengan kesan positif, kamu dapat menampilkan foto tersenyum ketika berlibur.
Lebih dari 64% pengguna perempuan juga mengungkap bahwa memperlihatkan kejujuran adalah poin penting.
Inflasi menimbulkan kekhawatiran di antara pengguna, 18 persen pengguna Omi mengungkap bahwa kelesuan ekonomi berpengaruh pada keinginan mereka berkencan secara tatap muka. Hal ini membawa grocery shopping atau berbelanja kebutuhan sehari-hari menjadi pendekatan baru dalam berkencan yang disukai khususnya di kalangan Gen Z.
31 persen pengguna Omi dari Gen Z lebih memilih berkencan dengan berbelanja kebutuhan sehari-hari dibandingkan bertemu di kafe.
"Saya suka mencari barang-barang diskon untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari bersama seorang pria ketika berkencan. Kegiatan ini bukan hanya menjadi salah satu cara menghemat uang, namun cara yang lebih cepat untuk menemukan topik perbincangan,”ungkap Yuni, mahasiswa 21 tahun dari Indonesia.
Berbelanja barang kebutuhan sehari-hari menjadi alternatif yang lebih hemat ketimbang bertemu di kafe dan menikmati kopi mahal. Kegiatan ini juga dapat menjadi kesempatan untuk melihat gaya hidup seseorang secara langsung.
Generasi Z memiliki metode kencan yang berbeda dengan konsep slow dating, konsep yang lebih mengutamakan kualitas dibanding kuantitas. 67% pengguna Omi mengungkapkan keinginan mereka menjalin hubungan lebih bermakna dan meninggalkan budaya kencan jangka pendek.
Meski masih menggunakan swipe paradigm, pengguna Omi kini dapat menghabiskan waktu untuk lebih mencermati profil pengguna ketimbang mengganti pencarian awal. Tren ini menunjukkan peralihan menuju pengalaman kencan yang lebih berwarna.
Banyak pengguna Omi lebih memilih sosok yang tinggal di sekitar mereka. Makin populer di tahun 2023, pengguna makin sadar tentang lingkungan hidup dan enggan menempuh perjalanan jauh. Hal ini membuat fitur lokasi terdekat makin banyak digunakan ketika menjalin hubungan di era pascapandemi 2023. [fa]