Antonio Conte dan Spurs yang 60 Tahun Belum Juara Premier League Lagi

Thephrase.id – Antonio Conte sudah pernah menaklukkan Premier League, saat membawa Chelsea FC juara Premier League 2016/2017. Sekarang ia kembali ke Inggris dengan menangani Tottenham Hotspur.

Spurs resmi memperkenalkan Antonio Conte sebagai manajer baru, pengganti Nuno Espirito Santo. Kekalahan 0-3 Spurs dari MU, pekan kemarin, berbuah surat pemecatan buat manajer asal Portugal tersebut.

Kini Spurs telah merajut kehidupan baru bersama Antonio Conte. Tidak ada bulan madu, harus langsung tancap gas. Kerja, kerja, kerja.

Saat ini Spurs terpaku di peringkat sembilan klasemen sementara. Dari 10 pertandingan yang dijalani, mampu menang 5 kali, tapi juga kalah 5 kali.

Alhasil sekarang tim yang bermarkas di London itu tertinggal 10 poin dari pemuncak klasemen sementara, Chelsea.

Peluang untuk bangkit bersaing di papan atas dan jalur juara, memang belum tertutup. Tapi pasti butuh usaha ekstra, karena pertama-tama harus mengejar gap perolehan poin.

60 Tahun Tidak Juara

Spurs kali terakhir menjadi juara Premier League atau dulu dinamai Football League, adalah pada 1960/1961. Sampai musim kemarin The Whites belum lagi juara.

Nah ini menjadi tantangan buat Antonio Conte, yang pernah menaklukkan Premier League pada musim pertama. Ketika itu baru pertama kali terjun di Premier League, Antonio Conte langsung mengantarkan Chelsea menjadi juara.

Sebelumnya Conte juga sudah membawa Juventus 3 kali juara Serie A Italia. Kemudian bersama Inter di musim kemarin, juara kompetisi itu.

Akankah Conte bisa menaklukkan tantangan kedua di Tanah Inggris? Sekaligus membawa Spurs kembali menjadi juara seperti 60 tahun lalu.

Butuh berapa lama buat Antonio Conte bisa menggaransi Spurs menjadi juara? Musim ini? Atau musim depan? Atau malah gagal? Waktu yang akan menjawabnya.

Dalam keterangan pers yang dipublikasikan di website Spurs, Antonio Conte berbicara banyak.

"Saya sangat senang untuk kembali melatih dan melakukannya di klub Premier League, dengan ambisi untuk menjadi protagonis lagi," ujarnya.

Ia menambahkan Spurs memiliki fasilitas tercanggih dan salah satu stadion terbaik di dunia.

"Musim panas kemarin saya tidak jadi ke Spurs karena akhir dari hubungan dengan Inter masih terlalu baru, sehingga masih terlibat secara emosional di akhir musim. Sekarang kesempatan itu kembali, dan saya memilih mengambil dengan keyakinan besar,” imbuhnya.