ThePhrase.id - Belakangan ini terdapat istilah bare minimum Monday yang lagi-lagi dipopulerkan oleh konten kreator TikTok, Marisa Jo Mayes. Menurutnya memulai hari Senin setelah akhir pekan dapat menimbulkan perasaan rasa takut dari tekanan pekerjaan.
Terutama saat budaya kerja keras sering memuja produktivitas berlebihan dan kesibukan yang konstan, atau juga disebut dengan istilah hustle culture. Namun, tanpa disadari hustle culture tidak sepenuhnya baik dan dapat menimbulkan permasalahan.
“Hal itu seperti siklus stres dan kelelahan. Saya akan merasa buruk karena saya sangat kelelahan sehingga saya tidak dapat melakukan apa pun," ujar Marisa Jo.
Menurutnya memasuki hari Senin merupakan hal yang menakutkan karena sadar akan tugas yang menumpuk dan tekanan yang diberikan pada diri sendiri akhirnya menimbulkan perasaan burn out.
Mungkin, tak haya Marisa Jo yang merasakan itu, namun sebagian besar orang yang bekerja akan merasakan hal tersebut. Karena itu, muncul istilah bare minimum Monday. Konsep dari tren ini adalah mendediasikan hari untuk fokus pada diri sendiri daripada tugas-tugas non-esensial dan fokus sepenuhnya pada hal yang penting.
Secara harfiah, bare minimum Monday artinya melakukan pekerjaan minimal pada hari Senin. Konsep memulai minggu dengan santai dan minimal menjadi pendekatan yang tidak hanya membantu dalam mengurangi stres tetapi juga meningkatkan kesehatan mental dan gaya hidup yang lebih seimbang dan berkelanjutan.
Bare minimum Monday dapat dilakukan dengan berkomitmen untuk melakukan minimum yang diperlukan untuk menjaga kesejahteraan dan produktivitas. Hal ini juga dapat menhindari munculnya perasaan kewalahan dengan daftar tugas yang panjang dan tekanan untuk memulai minggu
Selain itu, ide di balik bare minimum Monday adalah menetapkan harapan yang realistis dan memprioritaskan perawatan diri dan tugas-tugas penting daripada menyelesaikan segalanya dalam daftar pekerjaan. Namun bukan berarti memulai hari dan mengerjakan pekerjaan dengan malas-malasan, hanya saja memberi waktu pada diri sendiri untuk berhenti sejenak di sela-sela kesibukan agar bisa lebih produktif lagi.