ThePhrase.id - Banjir besar yang melanda Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) pada Selasa (16/4/2024) menyisakan banyak pertanyaan. Pasalnya, Dubai, yang terkenal sebagai kota gersang di Semenanjung Arab dengan hanya dua musim, yaitu musim dingin dan musim panas, mengalami fenomena hujan deras yang menjadi peristiwa cuaca bersejarah dan terburuk dalam 75 tahun terakhir.
Melansir kompas.com, seorang ahli meteorologi UEA, Ahmed Habib, menduga bahwa penyemaian awan (cloud seeding) menjadi penyebab tingginya curah hujan yang berujung pada banjir di Dubai.
Lantas apa sebenarnya penyemaian awan atau cloud seeding itu?
Cloud seeding, atau penyemaian awan, adalah teknik modifikasi cuaca yang bertujuan untuk meningkatkan curah hujan dengan menyebarkan partikel ke dalam awan. Partikel-partikel ini, biasanya berupa garam atau perak iodida, berfungsi sebagai inti kondensasi yang menarik tetesan air dan mendorong pembentukan awan hujan yang lebih besar dan lebih padat.
Proses penyemaian awan dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:
Teknologi penyemaian awan telah digunakan selama beberapa dekade di berbagai negara untuk berbagai tujuan, seperti:
Meskipun begitu, Wakil Direktur Jenderal Pusat Meteorologi UEA (NCM), Omar Al Yazeedi, membantah klaim tersebut. Menurut Omar, NCM tidak melakukan teknik modifikasi cuaca menjelang badai besar di seluruh negeri, sebagaimana yang disebutkan oleh Ahmed. Menurut Omar, NCM tidak mengirimkan pilot untuk operasi penyemaian sebelum atau selama badai yang melanda UEA.
“Salah satu prinsip dasar penyemaian awan adalah harus menargetkan awan pada tahap awal sebelum hujan turun. Apabila terjadi situasi badai petir yang parah, maka sudah terlambat untuk melakukan operasi cloud seeding,” ungkap Omar, dikutip dari CNBC, Rabu (17/4/2024). [nadira]