ThePhrase.id - Memberikan gestur romantis merupakan tanda rasa sayang terhadap pasangan, namun ternyata gestur yang berlebihan dapat menjadi perilaku yang berbahaya. Hal tersebut bisa menjadi perilaku love bombing yang termasuk dalam salah satu tipe kekerasan emosi.
Love bomber dapat memberikan perhatian yang lebih, memberikan hadiah, pujian yang seakan-akan merupakan gestur romantis tapi menjadi perilaku manipulatif agar pasangan bergantung.
Love bombing merupakan perilaku kekerasan psikologis dan emosional terhadap pasangannya dengan cara melakukan gestur romantis yang berlebihan dengan memanipulasi pasangan. Salah satu pertanda yang terlihat pada pasangan yang melakukan love bombing antara lain:
Tiap orang memiliki perilaku yang berbeda-beda, namun perilaku ini dapat terjadi secara sengaja atau tidak. Secara umum, perilaku ini dapat terjadi dengan pasangan, tetapi memungkinkan juga keluarga maupun teman terdekat melakukan love bombing.
Menurut Cleveland Clinic, perilaku ini terdorong oleh ketidakpercayaan diri seseorang atau kesulitan untuk percaya dengan orang lain maupun terlalu bergantung dengan orang lain. Pada umumnya, perlaku ini dikaitkan dengan orang yang memiliki Narcissistic Personality Disorder (NPD) tetapi dapat juga belajar dari sifat orang tua atau kekerasan yang dialami pada masa lalu.
Mungkin sebagian orang merasa gestur-gestur romantis berlebihan merupakan salah satu perilaku yang normal. Namun untuk membedakannya, love bomber akan membuat pasangan terasa tertekan dengan gestur romantis yang diberikan hingga merasa tidak nyaman. Selain itu, love bomber tidak akan suka dengan batasan di hubungan.
Hubungan yang sehat tidak akan membuat pasangan tertekan dan tetap memberikan batasan pada hubungan, agar memiliki ruang masing-masing. Terkadang love bomber akan membuat pasangan merasa bersalah.
“Jika Anda menyampaikan sesuatu yang tidak nyaman dan seseorang menerima kemudian mengubah perilakunya ke depannya, mereka menghormati dan peduli dengan hubungan Anda. Tetapi jika mereka agresif, argumentatif, atau terus tidak menghormati batasan, itu adalah pertanda bahaya.” Jelas dokter psikolog, Dr. Alaina Tiani.
Ia juga menambahkan bahwa hubungan sehat dapat membuat diri merasa bahagia. Sedangkan hubungan dengan seorang love bomber akan membuat diri seakan-akan tidak bisa bernapas dan tidak bebas. [Syifaa]