ThePhrase.id - Dalam sebuah hubungan terdapat sebuah perilaku yang dapat merusak hubungan dan mengarah ke perselingkuhan. Perilaku kecil ini sering kali dikenal dengan istilah micro-cheating yang terkadang dilakukan tanpa disadari. Lalu apa itu micro-cheating dan apa saja bentuknya?
Micro-cheating bukan istilah psikologis melainkan istilah yang semakin sering digunakan di dunia maya untuk mendeskripsikan perilaku pasangan yang memiliki ketertarikan pada seseorang selain pasangan.
Micro-cheating merupakan sebuah perilaku kecil yang berawal tidak berbahaya namun semakin lama dapat menimbulkan permasalahan dalam hubungan hingga berujung pada perselingkuhan.
Perilaku tersebut biasanya melibatkan hubungan melalui mengirimkan pesan atau menanggapi pesan genit yang dikirimkan seseorang selain pasangan. Sebagian besar micro-cheating tidak melibatkan keintiman fisik namun dapat melibatkan keintiman emosional dan psikologis.
Menurut Alodokter, awal mula terjadinya micro-cheating bukan maksud menjalin hubungan romantis melainkan mencari perhatian dari orang lain.
Orang cenderung melakukan micro-cheating karena berbagai alasan. Beberapa dimotivasi oleh kepercayaan diri yang rendah, dan menyukai kegembiraan dan perhatian dari orang baru. Ada juga yang mungkin merasa bosan dan tidak puas dengan hubungan saat ini.
Selain itu, komunikasi yang buruk, kurangnya keintiman, dan batasan yang tidak jelas mengenai apa yang pantas dan tidak pantas dalam suatu hubungan dapat menjadi faktor penyebab terjadinya kecurangan mikro.
Micro-cheating merupakan perilaku yang terkadang sulit untuk didefinisikan, di mana batasannya dan apa yang dianggap melewati batas.
Berikut beberapa bentuk micro-cheating yang dapat diwaspadai:
1. Memberikan perhatian lebih dan menyimpan rahasia dengan seseorang selain pasangan seperti sahabat atau teman kantor
2. Sering menggoda orang lain selain pasangan
3. Menjadikan atau mengandalkan orang lain sebagai support emosional
4. Bercerita atau complain pada seseorang mengenai sesuatu yang seharusnya hanya diketahui oleh pasangan
5. Bekomunikasi intim dengan seseorang dan berbohong mengenai status hubungan
6. Hubungan pertemanan yang dekatnya menimbulkan ketidaknyamanan pada pasangan
Micro-cheating mungkin terlihat sepele, tetapi bisa memberikan dampak yang signifikan dalam hubungan, misalnya pasangan merasa kurang mendapatkan perhatian. Jika dilakukan terus-menerus, hal ini dapat menyebabkan hubungan menjadi retak bahkan sampai menyudahi hubungan. Tidak ada salahnya untuk mempertanyakan hal-hal yang mencurigakan kepada pasangan.
Ketika sedang menjalin hubungan percintaan baiknya untuk menetapkan batasan yang tegas dalam hubungan pertemanan, pekerjaan, dan orang selain pasangan. Hal ini untuk menghindari terjadinya perilaku-perilaku micro-cheating.
Salah satu caranya adalah dengan jujur dengan perasaan diri sendiri dan terbuka dengan pasangan jika tiba-tiba memiliki ketertarikan dengan orang lain agar menghindari perilaku micro-cheating yang dapat merusak hubungan dan menyakiti pasangan.
Perbaiki hubungan dengan pasangan jika ada masalah, solusinya bukan komplain ke orang lain yang dijadikan pelarian dalam hubungan.
Beri batasan pada pertemanan dengan lawan jenis agar tidak menimbulkan kecurigaan dan melanggar kepercayaan yang sudah dibangun dalam hubungan dengan pasangan. [Syifaa]