lifestyle

Apa Itu Nepo Baby dan Mengapa Istilah Ini Ramai Dibicarakan?

Penulis Nadira Sekar
Sep 20, 2025
Foto: Kendall Jenner, Brooklyn Peltz-Beckham, dan Hailey Bieber yang kerap dilabeli sebagai nepo baby (Instagram/@kendalljenner, @brooklynpeltzbeckham, @haileybieber)
Foto: Kendall Jenner, Brooklyn Peltz-Beckham, dan Hailey Bieber yang kerap dilabeli sebagai nepo baby (Instagram/@kendalljenner, @brooklynpeltzbeckham, @haileybieber)

ThePhrase.id - Istilah ‘nepo baby’ belakangan menjadi bahan perbincangan di tengah demonstrasi besar-besaran yang melanda Nepal. Munculnya anak-anak politisi yang hidup mewah di mata publik disebut menjadi salah satu pemicu kemarahan generasi muda di negara tersebut.

Namun, apa sebenarnya arti nepo baby?

Secara singkat, nepo baby adalah kependekan dari nepotism baby atau “bayi nepotisme.” Istilah ini merujuk pada anak-anak dari figur publik, seperti selebriti, politisi, atau pengusaha, yang dinilai mendapat berbagai kemudahan dalam hidup berkat koneksi keluarga. 

Istilah ini pertama kali populer di Hollywood sebagai sindiran bagi anak artis yang kariernya dianggap melesat lebih cepat karena nama besar orang tuanya, bukan semata karena bakat.

Label ini kerap disematkan pada sejumlah figur, misalnya Lily-Rose Depp, putri aktor Johnny Depp; Brooklyn Peltz-Beckham, anak dari pasangan David dan Victoria Beckham; Kendall Jenner, putri dari Caitlyn dan Kris Jenner; serta Hailey Bieber, putri dari aktor Stephen Baldwin. Di Indonesia, istilah nepo baby juga pernah dilekatkan pada Putri Tanjung, Cinta Kuya dan Gibran Rakabuming Raka.

Menariknya, istilah ini tidak lagi terbatas di dunia hiburan. Kini, nepo baby juga dipakai untuk menyoroti dinamika di politik, bisnis, bahkan akademik. Fenomena ini semakin mendapat sorotan ketika anak pejabat atau tokoh publik terlihat menikmati akses dan fasilitas yang sulit diperoleh masyarakat umum. 

Fenomena nepo baby memunculkan pandangan yang beragam. Di satu sisi, mereka kerap menuai kritik karena dianggap mencerminkan ketidakadilan dan memperlebar ketimpangan kesempatan. Banyak yang menilai keberhasilan mereka tidak sepenuhnya otentik, sebab lebih banyak bergantung pada privilese keluarga dibanding usaha pribadi.

Namun di sisi lain, ada pula yang berpendapat bahwa privilese hanya memberi jalan awal. Untuk bisa bertahan dan meraih prestasi jangka panjang, seorang nepo baby tetap dituntut memiliki kemampuan dan daya saing.

Pada akhirnya, fenomena nepo baby menegaskan bagaimana hubungan keluarga dapat membuka banyak jalan sekaligus memicu perdebatan tentang keadilan. Bagi sebagian orang, privilese hanyalah pijakan awal. Bagi yang lain, itu simbol ketidaksetaraan yang sulit ditoleransi. [nadira]

Artikel Pilihan ThePhrase

- Advertisement -
 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic