ThePhrase.id - TikTok, aplikasi berbagi video pendek, sempat dilarang di Amerika Serikat (AS) selama 14 jam. Sebelum larangan tersebut diberlakukan, banyak pengguna internet di AS beralih mengunduh aplikasi RedNote, sebuah aplikasi sosial buatan China yang juga cukup populer.
Menurut laporan TechCrunch, sejumlah kreator TikTok mulai “mengungsi” ke RedNote. Beberapa kreator bahkan membagikan pengalaman mereka mencoba aplikasi ini. Di platform RedNote sendiri, kreator telah membagikan video yang menyambut kedatangan para “pengungsi TikTok.”
Meskipun baru mendapat perhatian di AS, RedNote, atau yang dikenal sebagai Xiaohongshu (小红书) di China, sebenarnya telah eksis sejak 2013. Kini, aplikasi ini berusia lebih dari satu dekade dan dikenal sebagai pesaing Douyin (versi TikTok di China milik ByteDance) serta raksasa e-commerce seperti Alibaba. RedNote juga sering disebut sebagai “jawaban China” untuk Instagram, berkat fitur-fitur sosial yang dikombinasikan dengan kemampuan belanja online.
Sebagai alternatif TikTok, RedNote memiliki antarmuka yang mirip, termasuk fitur gulir atas/bawah untuk menjelajahi video pendek pengguna. Namun, sebagian besar antarmuka RedNote menggunakan Mandarin secara default, meskipun pengguna dapat mengubahnya ke bahasa Inggris secara manual.
Di China, Xiaohongshu mengalami lonjakan popularitas selama pandemi COVID-19, terutama di kalangan generasi muda. Basis pengguna aplikasi ini meliputi key opinion leaders (KOLs) dan influencers yang ahli dalam niche seperti kecantikan, mode, dan perjalanan. Selain itu, ada key opinion consumers (KOCs), pengguna biasa yang ulasan dan rekomendasi autentiknya memengaruhi keputusan pembelian, serta konsumen berpenghasilan tinggi yang mencari produk premium melalui rekomendasi terpercaya.
Saat ini, RedNote memiliki lebih dari 300 juta pengguna aktif bulanan, di mana 79 persen di antaranya adalah wanita.
Dengan kembalinya TikTok di Amerika Serikat, popularitas RedNote kemungkinan akan perlahan menurun. Jadi, kamu tidak perlu terburu-buru untuk mengunduhnya hanya karena merasa FOMO (Fear of Missing Out). Jika TikTok sudah memenuhi kebutuhanmu, cukup gunakan aplikasi tersebut tanpa perlu beralih.
[nadira]