trending

ASEAN Sepakat Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal

Penulis Nadira Sekar
Apr 05, 2023
ASEAN Sepakat Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal
ThePhrase.id - Bank Indonesia (BI) menyampaikan bahwa negara-negara ASEAN telah sepakat untuk memperkuat kerja sama dalam transaksi mata uang lokal atau Local Currency Transaction (LCT). Kerja sama ini  guna mengurangi ketergantungan pada mata uang asing, terutama dolar AS dan menghindari krisis ekonomi yang mungkin terjadi di masa depan.

Foto: Ilustrasi Mata Uang (freepik.com photo by wirestock)


"Dalam aspek ini ASEAN sepakat untuk menegaskan kembali ketahanan antara lain dengan penggunaan mata uang lokal untuk mendukung perdagangan dan investasi lintas batas di kawasan ASEAN," ujar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi pers hasil dari pertemuan pertama Menteri Keuangan dan Gubernur Sentral ASEAN (AFMGM) 2023 di Nusa Dua, Bali, Jumat (31/3),  dilansir Kompas.com.

Pada kesempatan yang sama, ia juga menyampaikan bahwa sebelumnya pada November 2022, BI bersama empat bank sentral ASEAN yaitu Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina menandatangani kerja sama terkait sistem pembayaran lintas negara (cross border payment) dengan penggunaan QR, Fast Payment dan transaksi mata uang lokal.

Ini nantinya akan disusul oleh negara ASEAN lainnya, yaitu Vietnam, Brunei Darussalam, Kamboja, dan Laos. Langkah ini bertujuan untuk mendorong penggunaan mata uang lokal di kawasan ASEAN

"ASEAN-5 akan meningkatkan upaya menghubungkan sistem pembayaran lintas batas, mereka gabung konektivitas ASEAN bukan hanya lima (negara) tetapi jadi 10 (negara) dan global," ujarnya.

Perry menambahkan bahwa untuk menjawab tantangan ASEAN, anggota harus bekerja sama secara kolaboratif dan kooperatif. "Sebagai Gubernur Bank Sentral dan Menteri Keuangan, kita harus memanfaatkan keahlian dan pengalaman kolektif kita untuk mengembangkan kebijakan dan langkah-langkah yang mempromosikan ketahanan ekonomi, keberlanjutan, dan inklusi," kata Perry.

Menurut Perry, terdapat tiga agenda yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Pertama, anggota harus memiliki pemahaman yang baik tentang dinamika stabilitas makroekonomi dan keuangan global dan regional dan mampu merumuskan kebijakan yang optimal. Kedua, anggota harus memanfaatkan agenda global di bidang pembayaran lintas batas.

Terakhir, mengingat adanya dinamika pasar keuangan global yang sangat dipengaruhi oleh siklus kenaikan suku bunga yang cepat oleh bank sentral utama, maka lebih penting bagi pasar negara berkembang untuk melindungi sektor eksternal dari konsekuensi yang tidak diinginkan. [nadira]

Tags Terkait

-

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic