leader

Asma Nadia, Turun-Temurun Lahirkan Keluarga Penulis

Penulis Rahma K
May 21, 2021
Asma Nadia, Turun-Temurun Lahirkan Keluarga Penulis
Thephrase.id – Asma Nadia adalah seorang penulis perempuan kelahiran Jakarta, 26 Maret 1972 dengan nama asli Asmarani Rosalba. Karyanya baik novel maupun cerita pandek (cerpen) telah dikenal oleh masyarakat luas. Bahkan, telah banyak diangkat menjadi film layar lebar yang ditonton oleh banyak orang Indonesia.

Beberapa diantara karya Asma yang telah diangkat ke layar lebar adalah Emak Ingin Naik Haji, Assalamualaikum Beijing, Surga yang Tak Dirindukan, Jilbab Traveler, Jendela Rara (di film menjadi Rumah Tanpa Jendela), hingga yang diangkat menjadi sinetron seperti Catatan Hati Seorang Istri, Istri Kedua, dan serial Aisyah Putri.

Selain diangkat ke layar lebar, karya Asma juga banyak mendapat penghargaan ternama seperti Derai Sunyi yang mendapat penghargaan dari Majelis Sastra Asia Tenggara (Mastera) dan Cinta Tak Pernah Menari kumpulan cerpen yang meraih penghargaan pada Pena Award. Karya-karya Asma juga banyak menyabet sebagai best seller seperti Jangan Jadi Muslimah Nyebelin! (non fiksi), dan karya-karyanya yang difilmkan rata-rata merupakan best seller.

Asma Nadia menandatangani poster tulisannya yang difilmkan, Surga yang Tak Dirindukan. (Foto. Instagram/asmanadia)


Asma pernah mengikuti Pertemuan Sastrawan Nusantara XI di Brunei Darusalam, yang merupakan Bengkel Kerja Kepenulisan Novel yang diadakan Majelis Sastra Asia Tenggara (Mastera). Selain itu, Asma juga pernah diundang sebagai pengisi acara Bengkel Kerja Kepenulisan di Kairo.

Asma mulai berkecimpung di dunia menulis sejak di bangku sekolah dasar saat ia menciptakan lagu. Inspirasinya untuk menulis juga didapatkan dari sang ibu yang gemar menulis catatan harian. Alhasil, Asma dan saudara kandungnya menjadi gemar menulis. Kakak kandungnya yang bernama Helvy Tiana Rosa adalah seorang penulis produktif. Hal ini juga diturunkan dari kakek Asma dan saudara-saudaranya yang merupakan seorang penulis bernama Teuku Muhammad Usman El Muhammady.

Setelah lulus dari SMA 1 Budi Utomo, Asma melanjutkan pendidikannya ke Institut Pertanian Bogor (IPB) di Fakultas Teknologi Pertanian. Namun, pendidikan sarjananya itu tidak ia rampungkan karena penyakit yang dideritanya. Saat masih kecil kepalanya sempat terbentur, yang kemudian diketahui adalah gegar otak, penyakit tersebut pun membuat Asma tidak dapat melanjutkan kuliahnya dan harus beristirahat.

Asma Nadia. (Foto.instagram/asmanadia)


Meski begitu, kecintaannya terhadap menulis tidak memudar, ia tetap menulis berbagai karya dan mengirimkan tulisannya ke majalah islam. Sebuah cerpennya yang berjudul Imut dan Koran Gondrong berhasil memenangkan juara I lomba menulis cerita pendek islami (LMCPI) tingkat nasional oleh Majalah Aninda pada tahun 1994 dan 1995.

Kini, Asma telah berkeluarga dan dikaruniai 2 orang anak. Suaminya bernama Isa Alamsyah juga merupakan seorang penulis. Kedua anaknyapun beranjak dewasa di kalangan para penulis. Menjadi sebuah fenomena yang natural apabila kedua anaknya juga menjadi gemar menulis. Tak jauh dari ayah dan ibunya, kedua anak Asma yakni Eva Maria Putri Salsabila dan Adam Putra Firdaus juga menggeluti dunia menulis.

Asma Nadia (kiri) bersama suaminya (kanan), dan kedua anaknya (tengah). (Foto. Instagram/asmanadia)


Kesibukan Asma selain menjadi seorang penulis adalah juga sebagai pendiri Forum Lingkar Pena (FLP) yakni organisasi kepenulisan bagi para penulis muda yang beranggotakan dari penjuru provinsi di Indonesia. Ia juga memiliki kesibukan sebagai manajer dari Asma Nadia Publishing House dan sebagai direktur Yayasan Prakasa Insan Mandiri (Prima). [rk]

Tags Terkait

 
Related News

Popular News

 

News Topic