Australia Akan Teruskan Lockdown hingga 70% Penduduk Tervaksin

ThePhrase.id - Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, menyatakan bahwa Australia akan melanjutkan kebijakan lockdown sampai setidaknya 70% dari populasinya telah divaksinasi secara penuh atau dua dosis.  Setelah itu, Australia baru akan belajar hidup berdampingan dengan Covid-19.

"Anda tidak dapat hidup dengan penguncian selamanya dan pada titik tertentu, Anda perlu membuat perubahan dan itu dilakukan pada 70%," kata Morrison dalam sebuah wawancara televisi di Australian Broadcasting Corp.

Kebijakan lockdown menjadi bagian penting dari rencana pemerintah federal untuk menahan pandemi hingga target 70 persen masyarakat tervaksinasi terpenuhi. Pemerintah Australia akan membuka perbatasan kembali  secara bertahap setelah persentase mencapai 80 persen.

Sekitar 60 persen dari 25 juta penduduk saat ini sedang menjalani lockdown. Perintah tetap di rumah, yang mungkin berlangsung berbulan-bulan, telah menguji kesabaran banyak orang. Meski New South Wales, Victoria, dan Wilayah Ibu Kota Australia masih berada di bawah penguncian wilayah atau lockdown, Australia mencatatkan rekor 914 infeksi, yang menjadi total konfirmasi Covid-19 harian tertinggi. Secara nasional, jumlah kasus aktif mencapai hampir 12.000.

Meski di tengah bertambahnya kasus Covid-19 secara signifikan, ratusan orang berkumpul untuk memprotes penerapan lockdown di perbatasan negara bagian Queensland. Polisi di negara bagian terpadat di New South Wales mengatakan mereka telah menindak 940 orang untuk pelanggaran perintah kesehatan masyarakat.

Menurut data Kementerian Kesehatan Australia, hanya sekitar 30% warga Australia yang berusia di atas 16 tahun yang telah menerima dua dosis vaksinasi. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh kelangkaan vaksin Pfizer (PFE.N), sedangkan vaksinasi AstraZeneca (AZN.L) menimbulkan kekhawatiran publik.

Namun, meskipun adanya gelombang ketiga infeksi varian Delta di Australia, kasus dan kematian Covid-19 di Australia masih terbilang sangat rendah, dengan di bawah 44.000 kasus dan 981 kematian sejak kasus pertamanya. [nadira]