ThePhrase.id - Pada awal pandemi di tahun 2020 lalu, Korea Selatan menjadi salah satu negara yang dianggap berhasil menekan angka Covid-19. Berdasarkan pengalamannya menangani MERS, Korea Selatan mampu meratakan kurva pandemi dengan cepat tanpa menutup bisnis, mengeluarkan perintah tinggal di rumah, atau menerapkan banyak tindakan lebih ketat.
Foto: Antrean Tes PCR Korea Selatan (dok. Yonhap)
Namun kini, Korea Selatan mengalami lonjakan kasus Covid-19 yang sangat drastis. Pada 7 Februari 2022, Korea Selatan melaporkan 210.716 kasus harian Covid-19 baru. Ini merupakan hari keempat di mana angka harian Covid-19 Korea Selatan mencapai lebih dari 200.000.
Kasus harian telah mengalami tren penurunan setelah puncak kasus harian pada Jumat (4/3) yaitu 266.850 kasus. Pemerintah memperkirakan penghitungan harian akan kembali naik karena lebih banyak orang menerima tes Covid-19 pada hari kerja.
Tetap Ada Pelonggaran
Pemerintah Korea Selatan memperkirakan kasus harian akan terus meningkat hingga pertengahan bulan Maret dengan prediksi hingga 350.000 kasus harian. Namun, melansir Korea Herald, beberapa ahli berpendapat bahwa jumlah infeksi harian dapat melampaui 350.000 karena pemerintah telah melonggarkan aturan jarak sosial.
Pemerintah Korea telah berjanji untuk beralih ke kehidupan endemi dan memperlakukan Covid-19 seperti influenza musiman.
Bagaimanapun, Covid-19 varian Omicron telah diketahui memberikan gejala yang relatif lebih ringan dan menyumbang sebagian besar kasus di Korea Selatan. Selain itu, 86 persen masyarakat Korea Selatan telah divaksinasi penuh atau dua dosis dan 60 persen telah mendapatkan vaksinasi booster atau dosis ketiga.
Pada hari Sabtu (5/3), pemerintah menambah satu jam batas operasional bisnis menjadi jam 11 malam. Hal ini dilakukan untuk membantu pemilik bisnis dan pedagang kecil, yang mengalami kesulitan keuangan selama pandemi. Namun, pemerintah tidak mengubah batasan enam orang pada pertemuan pribadi.
Selain itu, peningkatan jumlah infeksi juga diprediksi akan terjadi di populasi siswa yang akan segera melaksanakan kelas tatap muka pada awal Maret ini.
Kasus Gejala Berat Meningkat
Seiring dengan meningkatnya infeksi akibat varian Omicron, kasus gejala berat dan kritis juga meningkat. Kementerian Kesehatan Korea Selatan melaporkan bahwa jumlah pasien yang kritis naik menjadi 955 selama 24 jam pada Minggu (6/3), naik sebanyak 70 orang dari hari sebelumnya. Ini adalah peningkatan hampir dua kali lipat dari angka yang dilaporkan pada 23 Februari.
Korea Selatan juga mengantisipasi jumlah pasien yang sakit kritis dapat mencapai antara 1.700 dan 2.750 selama bulan ini. Tingkat ketersediaan tempat tidur rumah sakit untuk pasien Covid-19 yang sakit kritis mencapai 59,8 persen, naik 3,4 persen dari hari sebelumnya. [nadira]